Sumber foto: Google

Lulusan SMK Disebut Siap Kerja, Tapi Nyatanya Banyak yang Menganggur

Tanggal: 8 Mei 2025 10:24 wib.
Tampang.com | Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) selama ini disebut sebagai solusi pengangguran muda karena menawarkan keterampilan praktis dan siap kerja. Namun realita di lapangan berbicara lain: banyak lulusan SMK yang justru menganggur atau bekerja di luar bidangnya.

Data: SMK Menyumbang Angka Pengangguran Tertinggi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, per kuartal pertama 2025, tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi berasal dari lulusan SMK: 9,6%. Ini lebih tinggi dibanding SMA maupun perguruan tinggi.

“Dulu dijanjikan bisa langsung kerja, tapi setelah lulus malah kirim lamaran ke mana-mana nggak ada yang panggil,” ujar Rina (20), lulusan SMK jurusan Teknik Komputer di Tangerang.

Link and Match Masih Jadi Tantangan
Salah satu masalah utama adalah lemahnya keterkaitan antara kurikulum SMK dengan kebutuhan industri. Banyak jurusan tidak relevan dengan lapangan kerja aktual, atau menggunakan peralatan usang yang tidak lagi dipakai industri.

“Kalau SMK belum punya mesin CNC atau robotik standar industri, ya susah mau diserap ke pabrik,” ujar Wahyu, HRD perusahaan komponen otomotif di Karawang.

Magang Hanya Formalitas
Program praktik kerja lapangan (PKL) atau magang yang seharusnya jadi jembatan ke dunia kerja, seringkali hanya formalitas. Siswa hanya ditempatkan di kantor tanpa peran nyata atau hanya sekadar bantu administrasi. Akibatnya, kompetensi tidak berkembang sesuai harapan.

Peran Dunia Usaha Masih Terbatas
Meski ada program "SMK Pusat Keunggulan", tidak semua sekolah mendapatkan akses yang sama. Dunia usaha juga masih enggan terlibat aktif karena terbatasnya insentif. Padahal, kolaborasi erat antara sekolah dan industri merupakan kunci untuk mencetak lulusan yang benar-benar dibutuhkan pasar kerja.

Kesimpulan
SMK bukan sekadar tempat belajar praktik — tapi harus menjadi ekosistem yang hidup dan relevan dengan dinamika dunia kerja. Tanpa reformasi menyeluruh, lulusan SMK akan terus terjebak dalam ekspektasi yang tak sejalan dengan kenyataan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved