Longsor di Bangli Bali, Satu Orang Meninggal Dunia
Tanggal: 9 Sep 2024 05:45 wib.
Pada Sabtu, tanggal 7 September 2024, sebuah tanah longsor terjadi di proyek pengembangan bangunan coffee shop Paper Hills di Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Peristiwa ini berakibat fatal dengan satu orang pekerja meninggal dunia tertimbun material longsor. Kondisi tanah yang labil dipercaya menjadi pemicu terjadinya bencana tersebut.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, empat pekerja tertimbun dalam peristiwa tanah longsor tersebut. Dari keempat pekerja itu, satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sementara tiga lainnya menderita luka-luka yang cukup serius. Mereka telah dievakuasi dan sedang mendapat perawatan medis intensif di rumah sakit terdekat.
Selain menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, tanah longsor ini juga menimbulkan kerugian materiil yang signifikan. Area lokasi proyek pengembangan bangunan Coffee Shop Paper Hills dilaporkan terdampak. Akibatnya, proyek pembangunan pun terpaksa dihentikan sementara waktu.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan berupaya keras untuk melakukan evakuasi terhadap para pekerja yang tertimbun material longsor. Hingga saat ini, kondisi di area lokasi yang terdampak sudah dikabarkan kondusif.
Tanah longsor ini menunjukkan betapa pentingnya untuk selalu memperhatikan faktor keselamatan dalam setiap proyek pembangunan. Penyelenggara proyek perlu memperhatikan kondisi tanah secara cermat sebelum memulai proses konstruksi. Beberapa faktor seperti curah hujan, kemiringan lereng, serta kondisi geologi harus dianalisis dengan teliti untuk mencegah terjadinya bencana seperti ini.
Selain itu, penerapan standar keselamatan kerja sangatlah vital. Pelatihan keselamatan kerja harus diberikan kepada semua pekerja yang terlibat dalam proyek konstruksi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan dan bencana yang dapat terjadi selama proses pembangunan.
Kecelakaan konstruksi merupakan ancaman serius bagi keselamatan dan kesehatan pekerja. Oleh karena itu, pemerintah dan pihak terkait harus terus mengawasi penerapan standar keselamatan kerja di lapangan, serta memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggaran yang mengakibatkan kecelakaan kerja.
Selain aspek keselamatan, mitigasi risiko bencana juga harus diperhatikan dengan serius dalam setiap proyek pembangunan. Pihak terkait perlu membuat perencanaan dan tindakan antisipasi terhadap potensi bencana alam seperti tanah longsor, banjir, atau gempa bumi yang dapat terjadi di sekitar lokasi proyek.
Dalam konteks ini, pelibatan ahli geologi dan ahli bencana alam sejak tahap perencanaan proyek sangatlah penting. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk menganalisis potensi risiko bencana yang dapat terjadi di suatu wilayah, sehingga tindakan pencegahan yang tepat dapat diambil.
Selain itu, proyek-proyek pembangunan di daerah rawan bencana perlu dilengkapi dengan sistem peringatan dini bencana. Pemberitahuan akan adanya potensi bencana alam seperti tanah longsor atau banjir dapat memberikan waktu yang cukup bagi pekerja dan masyarakat sekitar untuk mengambil langkah evakuasi yang tepat.