Lima Perusahaan Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia

Tanggal: 22 Jul 2025 09:16 wib.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa saat ini ada lima perusahaan yang sedang menunggu giliran untuk melakukan pencatatan saham perdana atau yang biasa dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Rencana ini mencerminkan dinamika dan pertumbuhan pasar modal yang terus berlanjut di Indonesia.

Dari kelima perusahaan yang ada dalam antrean tersebut, empat di antaranya memiliki aset yang termasuk dalam kategori besar, dengan nilai di atas Rp250 miliar. Sementara itu, satu perusahaan lainnya berada dalam kategori menengah, dengan aset berkisar antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa ada minat yang signifikan dari perusahaan-perusahaan dengan skala yang bervariasi untuk melebarkan sayap mereka ke pasar publik.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menginformasikan pada konferensi pers di Jakarta pada hari Senin, bahwa hingga tanggal 18 Juli 2025, tercatat sebanyak 22 perusahaan telah berhasil melaksanakan IPO di BEI. Dari seluruh emisi yang berhasil dihimpun, dana yang diperoleh mencapai angka Rp10,39 triliun. Ini adalah pencapaian yang signifikan dan menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.

Nyoman juga membagikan rincian mengenai sektor-sektor yang terlibat. Dari lima perusahaan yang berada dalam pipeline, terdapat dua dari sektor barang baku, satu dari sektor energi, satu dari sektor keuangan, dan satu lainnya dari sektor transportasi dan logistik. Variasi sektoral ini menunjukkan ketertarikan yang luas dari perusahaan di berbagai industri untuk memperoleh modal melalui pasar modal.

Selain itu, BEI juga menjelaskan bahwa terdapat delapan emisi yang berasal dari lima penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) yang juga mencatatkan dirinya dalam antrean untuk menerbitkan emisi EBUS di pasar modal. Hingga pertengahan Juli 2025, total sudah ada 113 emisi dari 65 penerbit EBUS yang berhasil menghimpun dana hingga Rp129,2 triliun.

Dalam konteks aksi rights issue, sebanyak sepuluh perusahaan telah berhasil melakukan langkah ini dengan total nilai mencapai Rp9,51 triliun pada 18 Juli 2025. Saat ini, ada empat perusahaan yang juga berencana untuk melakukan rights issue. Perusahaan-perusahaan ini terdiri dari dua perusahaan dalam sektor barang baku, satu dari sektor transportasi dan logistik, serta satu lagi berasal dari sektor kesehatan.

Nyoman menunjukkan rasa optimisnya terhadap pencapaian target IPO yang diharapkan sebanyak 66 perusahaan pada tahun ini. Ia menjelaskan bahwa saat ini banyak perusahaan sedang melakukan pembaruan laporan keuangan sampai dengan periode Juni 2025 (semester I-2025). Setelah proses tersebut selesai, mereka akan mengajukan dokumen kelengkapan IPO kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI.

Mengacu pada data yang dihimpun selama dua tahun terakhir, Nyoman memaparkan bahwa sekitar 45 sampai 47 perusahaan biasanya melakukan pembaruan laporan keuangan pada bulan Juni, sebagai bagian dari persyaratan dokumen IPO. Dengan begitu, ia merasa optimis bahwa banyak perusahaan akan segera mengajukan dokumen IPO mereka pada semester II-2025.

Dari total target 66 perusahaan, 22 di antaranya telah berhasil melakukan pencatatan di pasar modal Indonesia. Ini berarti masih ada 44 perusahaan yang perlu melaksanakan IPO agar target tersebut dapat tercapai. Saat ini, jumlah perusahaan yang terdaftar di pasar modal Indonesia telah mencapai 956, dan diharapkan dapat mencapai 1.000 perusahaan tercatat pada akhir tahun 2025. Hal ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved