Lemhannas Wanti-Wanti Ketegangan Geopolitik Global, Indonesia Harus Siap Hadapi Dampaknya
Tanggal: 7 Agu 2025 10:15 wib.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily, mengingatkan bahwa situasi geopolitik global saat ini berada dalam kondisi yang tidak stabil. Menurutnya, terdapat sejumlah dinamika besar yang patut diwaspadai, mulai dari persaingan kekuatan antarnegara, ketegangan politik internasional, hingga perkembangan teknologi yang pesat dan persaingan ekonomi global yang semakin tajam. Dalam pidatonya saat menutup Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan ke-68 di Jakarta, Ace menekankan bahwa semua gejolak ini memiliki dampak nyata terhadap kehidupan bangsa Indonesia.Ia menyebut bahwa Lemhannas terus mengamati dan menganalisis perubahan-perubahan dalam tatanan geopolitik global maupun regional. Perubahan itu, menurutnya, berpengaruh besar terhadap ketahanan nasional yang bersifat dinamis dan memerlukan kesiapan berbagai pihak. Dalam pandangan Ace, ketahanan nasional bukan hanya sekadar konsep, melainkan kondisi yang harus dipelihara dengan keuletan, ketangguhan, dan kolaborasi seluruh elemen bangsa dalam mengelola sumber daya dan menghadapi ancaman yang bersifat multidimensi.Ace menyoroti pentingnya memperkuat seluruh gatra atau dimensi ketahanan nasional, termasuk aspek geografi, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kebijakan untuk bekerja sama menjaga keseimbangan nasional di tengah situasi global yang tidak menentu. Upaya ini menurutnya harus dilakukan secara simultan dan berkelanjutan demi mencegah ancaman eksternal merusak stabilitas dalam negeri.Dalam paparannya, Ace menyinggung konflik-konflik internasional yang telah memberikan efek domino bagi negara lain, termasuk Indonesia. Ia menyebut perang Rusia-Ukraina, konflik Israel-Palestina, ketegangan antara Israel dan Iran, hingga ketidakstabilan kawasan Asia Tenggara seperti isu perbatasan Thailand-Kamboja sebagai contoh nyata dari dinamika geopolitik yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap stabilitas dan ekonomi dalam negeri. Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlu bersikap adaptif dan tangguh dalam menghadapi guncangan global.Sebagai penutup, Ace menegaskan bahwa konsep ketahanan nasional kini menjadi semacam “jembatan penghubung” yang sangat penting dalam merespons berbagai tantangan zaman. Ketahanan nasional, dalam konteks ini, harus menjadi pengikat yang mampu memperkuat sinergi antar elemen negara dan masyarakat dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas bangsa. Ia berharap para peserta P4N Lemhannas mampu menjadi pemimpin yang visioner dan sigap dalam menghadapi berbagai kompleksitas di masa depan.