Lalamove Ride Catat Lonjakan Permintaan, Tanah Abang Jadi Pusat Aktivitas Tertinggi
Tanggal: 29 Agu 2025 09:08 wib.
Layanan transportasi berbasis aplikasi, Lalamove Ride, melaporkan bahwa kawasan Tanah Abang tercatat sebagai wilayah dengan permintaan layanan tertinggi dalam dua bulan terakhir. Fakta ini menunjukkan bagaimana kawasan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara tersebut tidak hanya menjadi magnet perdagangan, tetapi juga episentrum mobilitas masyarakat Jakarta.
Managing Director Lalamove Indonesia, Andito B Prakoso, menjelaskan dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa, bahwa pola permintaan ini sejalan dengan karakteristik Tanah Abang yang sekaligus berfungsi sebagai kawasan komersial, permukiman padat, dan hub transportasi.
“Lonjakan permintaan di Tanah Abang dan Kebayoran Baru menegaskan bahwa Lalamove Ride kini bukan hanya moda transportasi harian untuk pekerja, tetapi juga pendukung aktivitas keluarga, UMKM, hingga masyarakat yang membutuhkan mobilitas di kawasan dengan intensitas tinggi,” ujarnya.
Selain Tanah Abang, kawasan Kebayoran Baru juga menempati posisi tinggi dalam catatan permintaan. Wilayah ini dikenal sebagai titik transit penting dan sekaligus rumah bagi destinasi kuliner serta pusat belanja populer, mulai dari Blok M, Pasar Santa, hingga Pasar Mayestik. Kombinasi ini membuat Kebayoran Baru menjadi kawasan dengan pergerakan masyarakat yang sangat dinamis.
Data internal Lalamove Ride menunjukkan bahwa permintaan kendaraan roda dua, baik MotorRide maupun MotorXL, cenderung memuncak pada hari kerja, khususnya hari Jumat. Waktu sibuk tercatat pada pagi hari pukul 07.00–08.00 WIB dan sore hari pukul 17.00–19.00 WIB, yang identik dengan jam berangkat dan pulang kerja. Sementara itu, permintaan armada roda empat lebih dominan pada akhir pekan, mencerminkan tingginya mobilitas keluarga untuk kegiatan rekreasi, belanja, hingga bersilaturahmi.
Bagi para mitra pengemudi, variasi pola permintaan ini justru menjadi peluang. Pasalnya, jam sibuk layanan ride hailing berbeda dengan jam sibuk layanan pengantaran barang, sehingga keduanya dapat saling melengkapi dan memberi ruang optimalisasi pendapatan.
Lebih jauh, Andito menekankan bahwa keberadaan Lalamove Ride tidak hanya sebatas mendukung pekerja, tetapi juga berkontribusi langsung pada ekosistem UMKM. Dengan fleksibilitas transportasi, pelaku usaha bisa lebih efisien dalam menjalankan operasional bisnis mereka, mulai dari belanja bahan baku hingga mendistribusikan produk ke konsumen.
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan yang efisien, mudah diakses, dan relevan dengan kebutuhan mobilitas masyarakat di berbagai lapisan,” pungkas Andito.
Dengan semakin tingginya intensitas aktivitas perkotaan di Jakarta, Lalamove Ride tampak memposisikan diri bukan sekadar sebagai alternatif transportasi, tetapi juga sebagai jembatan mobilitas yang memperkuat keterhubungan masyarakat, UMKM, dan pusat-pusat aktivitas kota.