Sumber foto: website

Laba Emiten Tambang (NICL) Naik 13% di Turunnya Harga Nikel

Tanggal: 26 Jul 2024 13:59 wib.
PT PAM Mineral Tbk (NICL) melaporkan pertumbuhan laba usaha sebesar Rp87,8 miliar pada semester I-2024. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 1,25% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang mencapai Rp86,7 miliar.

Selain itu, laba bersih NICL juga mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai 13,71% menjadi Rp73,5 miliar dari sebelumnya Rp64,7 miliar.

Meskipun begitu, perusahaan tambang nikel yang berbasis di Sulawesi ini juga mengalami penurunan dalam penjualan sebesar 11,95%, turun dari Rp476 miliar pada periode yang sama tahun 2023 menjadi Rp419 miliar.

Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan harga rata-rata nikel pada semester pertama tahun ini dibandingkan dengan harga rata-rata pada semester pertama tahun 2023.

Direktur Utama Perseroan, Ruddy Tjanaka, mengungkapkan bahwa meski omzet penjualan menurun, namun volume penjualan mengalami peningkatan signifikan sebesar 4,2%, dari 679.066 ton menjadi 707.597 ton.

"Kami sangat gembira dengan kinerja selama 6 bulan pertama di tahun 2024. Perusahaan berhasil mencapai efisiensi dan optimalisasi sumber daya di tengah kondisi operasional yang menantang akibat curah hujan yang tinggi pada Januari-Juni 2024. Meskipun demikian, volume penjualan berhasil ditingkatkan pada semester pertama ini," ungkapnya.

Dari sisi neraca, hingga 30 Juni 2024, NICL berhasil mencatat peningkatan total aset sebesar 7,22%, dari Rp856,8 miliar menjadi Rp918,7 miliar dibandingkan dengan posisi neraca pada 31 Desember 2023. Selain itu, ekuitas perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 4,88%, dari Rp745,4 miliar menjadi Rp781,8 miliar dari posisi ekuitas pada akhir tahun 2023. Peningkatan ini dikontribusikan oleh pertumbuhan laba perseroan.

NICL juga menargetkan produksi nikel pada tahun 2024 sebesar 2.600.000 ton, meningkat 41% dari realisasi produksi tahun 2023 sebesar 1.847.000 ton. Target produksi ini juga mencakup bijih nikel dengan kadar Ni 1.30%-1.50%. Peningkatan target produksi ini didasari oleh meningkatnya permintaan dari pasar akibat semakin banyaknya smelter yang beroperasi.

Perusahaan telah memperoleh persetujuan RKAB periode 2024-2026 dengan total volume penjualan yang telah disetujui sebesar 7.800.000 WMT. Untuk mendukung kinerja operasional dan mencapai target perusahaan, infrastruktur tambang, termasuk angkutan jalan tambang dan pelabuhan, saat ini sedang dalam tahap peningkatan dan pengembangan untuk beroperasi secara maksimal.

Dengan pencapaian positif ini, NICL menunjukkan kinerja yang tangguh di tengah tantangan yang dihadapi. Meskipun mengalami penurunan dalam penjualan akibat dari turunnya harga nikel, perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan serta meraih pertumbuhan laba yang signifikan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved