La Nina Lemah Berlangsung hingga April 2025, Curah Hujan Naik 20%!
Tanggal: 8 Apr 2025 19:11 wib.
Tampang.com | Fenomena cuaca global La Nina diperkirakan masih berlangsung hingga April 2025, meskipun dalam intensitas lemah. Namun, efeknya tetap nyata: curah hujan di berbagai wilayah Indonesia diprediksi naik hingga 20%! Ini bukan sekadar kabar langit, tapi peringatan dini bagi sektor pertanian, infrastruktur, dan masyarakat luas.
Apa Itu La Nina Lemah? Kenapa Tetap Harus Diwaspadai?
La Nina adalah fenomena alam yang ditandai dengan mendinginnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, yang kemudian memengaruhi pola angin dan cuaca global.
Meskipun statusnya "lemah", La Nina tetap dapat mengganggu keseimbangan cuaca di Indonesia, terutama dalam bentuk:
Peningkatan curah hujan secara signifikan
Perubahan musim yang tidak menentu
Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor
“La Nina lemah tetap berdampak nyata bagi Indonesia. Curah hujan bisa naik 10 hingga 20 persen dari normalnya, tergantung wilayah,” ungkap Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan.
Wilayah-Wilayah yang Paling Terdampak
BMKG menyebut wilayah yang kemungkinan besar mengalami peningkatan curah hujan signifikan antara lain:
Sumatera bagian barat dan selatan
Jawa Barat hingga Jawa Tengah
Kalimantan Tengah dan Timur
Sebagian wilayah Sulawesi Selatan
Wilayah-wilayah ini diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama menghadapi potensi banjir bandang dan gangguan transportasi.
Petani dan Nelayan Diminta Bersiap
Kenaikan curah hujan juga membawa risiko pada sektor pertanian dan perikanan. Petani diimbau untuk:
Menyesuaikan pola tanam agar tidak gagal panen
Waspada terhadap serangan hama dan penyakit yang muncul saat kelembapan tinggi
Sementara para nelayan perlu memperhatikan pola gelombang laut yang ikut berubah akibat tekanan atmosfer yang tidak stabil.
Dampak ke Infrastruktur dan Kesehatan
La Nina lemah yang memanjang hingga April 2025 juga bisa memicu:
Kerusakan jalan dan jembatan akibat genangan atau banjir
Lonjakan penyakit berbasis air seperti diare, leptospirosis, dan demam berdarah
Gangguan distribusi logistik dan harga bahan pokok
Pemerintah daerah diminta memperkuat sistem early warning dan stok logistik darurat.
La Nina Mungkin Lemah, Tapi Dampaknya Serius
Meski tidak seganas La Nina tahun-tahun sebelumnya, versi lemah yang berlangsung hingga April 2025 tetap membawa risiko yang nyata dan luas. Ini saatnya semua pihak—pemerintah, warga, dan sektor usaha—bekerja sama meningkatkan mitigasi bencana dan kesiapan menghadapi cuaca tak menentu.
Karena langit tak bisa diatur, tapi kita bisa memilih untuk lebih siap.