Krisis Iklim Tidak Terduga, 18% Penduduk Indonesia Menyangkal Perubahan Iklim yang Disebabkan Manusia
Tanggal: 28 Mei 2024 23:33 wib.
Belakangan ini gelombang panas di Asia Tenggara telah sangat mengganggu jutaan orang, tetapi Indonesia, meskipun suhu yang terus meningkat, tidak sedang mengalami gelombang panas menurut BMKG.
Dampak perubahan iklim di Indonesia termasuk peningkatan polusi udara dan banjir yang semakin parah, dengan Jakarta sering kali masuk dalam daftar kota paling tercemar di dunia.
Kurangnya pendidikan dan kesadaran tentang perubahan iklim memperparah situasi, karena banyak orang Indonesia tidak percaya bahwa perubahan itu disebabkan oleh aktivitas manusia. Diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang krisis iklim ini, yang memerlukan dukungan dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan media.
Selain itu, Indonesia seharusnya menyelaraskan kebijakan lingkungan dengan upaya mitigasi perubahan iklim yang positif, belajar dari pengalaman negara lain.
Gelombang panas yang baru-baru ini melanda Asia Tenggara telah mengakibatkan dampak yang merusak bagi jutaan orang, memicu kekhawatiran akan krisis iklim yang semakin memburuk di berbagai negara, termasuk Indonesia. Meskipun demikian, Indonesia, yang terkenal dengan iklim tropisnya, sepertinya tidak sedang mengalami gelombang panas yang serupa. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia mengalami peningkatan suhu yang signifikan namun tidak dalam skala yang mengakibatkan gelombang panas.
Tetapi jenis perubahan iklim yang dirasakan di Indonesia tidak hanya terbatas pada peningkatan suhu. Faktanya, dampak perubahan iklim di Indonesia sangat bervariasi dan meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Polusi udara yang semakin buruk memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat, sementara banjir yang semakin sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia mengancam keamanan pangan dan infrastruktur.
Namun, satu aspek yang mengkhawatirkan adalah besarnya jumlah penduduk Indonesia (sekitar 18%) yang tidak percaya bahwa perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia. Ini menjadi bagian dari masalah yang lebih besar, yaitu kurangnya pendidikan dan kesadaran tentang perubahan iklim di kalangan masyarakat Indonesia.
Kurangnya pemahaman tentang perubahan iklim merupakan hambatan dalam upaya melawan krisis iklim. Banyak orang Indonesia masih percaya bahwa perubahan iklim hanyalah fenomena alamiah dan tidak terkait dengan aktivitas manusia. Oleh karena itu, langkah awal yang krusial adalah peningkatan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang keterkaitan antara aktivitas manusia dan perubahan iklim yang teramati saat ini.
Untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang krisis iklim, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan media. Pemerintah Indonesia harus memainkan peran yang aktif dalam menyediakan informasi yang jelas dan terpercaya tentang perubahan iklim, serta mengimplementasikan program-program pendidikan dan kampanye kesadaran yang efektif.
Lembaga pendidikan juga memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan pengetahuan tentang perubahan iklim di kalangan masyarakat, baik melalui kurikulum formal maupun kegiatan ekstrakurikuler. Membangun kesadaran sejak usia dini tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca dapat membentuk generasi masa depan yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Selain itu, media juga memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik. Media massa dapat memainkan peran yang signifikan dalam mengedukasi masyarakat tentang perubahan iklim dan menyajikan informasi yang akurat serta terkini tentang dampak serta solusi yang dapat diambil.
Selain menjadi masalah pendidikan dan kesadaran masyarakat, Indonesia perlu melibatkan diri dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kebijakan lingkungan yang lebih progresif dan berkelanjutan perlu segera diimplementasikan. Indonesia dapat belajar dari pengalaman negara lain yang telah mengambil langkah-langkah konkret dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim.
Mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, memperkuat infrastruktur yang tahan terhadap bencana alam, dan mendorong penggunaan energi terbarukan adalah beberapa langkah strategis yang dapat diambil untuk mengurangi dampak perubahan iklim diIndonesia.