KPI Ajak TV dan Radio Gema Nasionalisme di HUT ke-80 RI
Tanggal: 18 Agu 2025 07:56 wib.
Memasuki perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengimbau seluruh lembaga penyiaran, baik televisi maupun radio, untuk menayangkan konten bernuansa nasionalisme. Ketua KPI Pusat, Ubaidillah, menekankan pentingnya momentum sakral ini sebagai ajang meneguhkan nilai perjuangan dan semangat kemerdekaan.
Menurutnya, program siaran bisa dikemas secara variatif agar menjangkau semua segmen masyarakat. Tak hanya berupa tayangan berita atau dokumenter, semangat nasionalisme juga dapat hadir lewat program hiburan yang dekat dengan keseharian publik. “Televisi dan radio dapat menyemarakkan dengan menayangkan lomba-lomba unik hingga peliputan upacara bendera dari masyarakat,” ujarnya.
Langkah ini diyakini dapat menghadirkan rasa kebersamaan sekaligus kebanggaan sebagai bangsa. Ubaidillah menilai, semakin banyak konten penyiaran yang menampilkan energi kemerdekaan, semakin kuat pula resonansi rasa persatuan di tengah masyarakat yang tengah menghadapi tantangan kebangsaan.
“Ke depan, tantangan bangsa akan semakin dinamis. Kita ingin memetik bonus demografi, dan untuk itu diperlukan informasi yang mampu mengonsolidasi kekuatan anak bangsa,” jelasnya. Menurutnya, pesan-pesan kebangsaan di ruang publik akan membantu masyarakat merasa terhubung sebagai satu bangsa dengan semangat yang sama.
Seruan ini juga sejalan dengan tema besar perayaan delapan dekade Indonesia, yaitu “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Melalui layar televisi dan gelombang radio, nilai-nilai tersebut diharapkan dapat tersampaikan dengan cara kreatif, inspiratif, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dengan begitu, gema kemerdekaan tidak hanya hadir dalam upacara atau perayaan seremonial, tetapi juga hidup di ruang-ruang penyiaran. KPI optimistis, sinergi media dan masyarakat akan menjadikan HUT ke-80 RI bukan sekadar peringatan sejarah, melainkan perayaan persatuan bangsa menuju masa depan Indonesia yang lebih maju.