Kota Semakin Sesak, Urbanisasi Tak Diimbangi Layanan Publik yang Layak!

Tampang.com | Fenomena urbanisasi terus terjadi secara masif di Indonesia. Setiap tahun, ribuan penduduk desa bermigrasi ke kota dengan harapan mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kota-kota besar justru semakin sesak, semrawut, dan tidak nyaman dihuni.

Ledakan Penduduk Kota Tak Seimbang dengan Fasilitas
Jakarta, Surabaya, Medan, dan kota besar lainnya mengalami pertumbuhan penduduk yang tinggi, tetapi pertumbuhan layanan publik tidak sejalan. Transportasi umum belum merata, sistem drainase buruk, dan ruang terbuka hijau terus menyusut.

“Setiap pagi saya harus antre bus sampai setengah jam. Kota ini makin padat, tapi fasilitasnya tetap itu-itu saja,” ujar Dina, pekerja kantoran di Jakarta Selatan.

Migrasi dari Desa Tanpa Bekal yang Memadai
Banyak pendatang dari desa tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan di kota, sehingga terjebak dalam pekerjaan informal atau pengangguran. Kondisi ini memperbesar angka kemiskinan perkotaan dan menambah beban layanan sosial.

“Mereka datang dengan harapan, tapi yang mereka temukan hanya persaingan ketat dan biaya hidup tinggi,” jelas Dimas Herlambang, peneliti sosial dari Universitas Indonesia.

Ketimpangan Wilayah Jadi Pemicu Urbanisasi
Ketimpangan pembangunan antarwilayah membuat desa tertinggal dari segi pendidikan, lapangan kerja, dan infrastruktur. Hal ini memaksa warga desa mencari peluang ke kota, yang sebenarnya sudah kelebihan beban.

“Jika desa punya fasilitas memadai dan ekonomi berkembang, urbanisasi bisa ditekan,” tambah Dimas.

Solusi: Bangun dari Pinggiran dan Perbaiki Kota
Pemerintah perlu mengakselerasi pembangunan di daerah untuk menahan laju urbanisasi serta memperbaiki tata kota agar kota besar tetap layak huni. Ini termasuk transportasi massal yang merata, sanitasi, dan akses perumahan terjangkau.

Kota yang Layak Huni Butuh Visi, Bukan Tambal Sulam
Tanpa perencanaan jangka panjang, kota-kota besar akan tumbuh tak terkendali dan berubah menjadi beban sosial dan ekologis yang serius.