Konversi Kompor LPG ke Induksi Mulai Jalan, Tapi Banyak Warga Masih Bingung
Tanggal: 7 Mei 2025 10:38 wib.
Tampang.com | Pemerintah mulai mengimplementasikan program konversi kompor LPG ke kompor induksi secara bertahap di beberapa wilayah. Tujuannya adalah mengurangi ketergantungan terhadap gas impor dan memperluas penggunaan energi bersih berbasis listrik. Meski terlihat menjanjikan dari sisi efisiensi dan subsidi energi, realitanya di lapangan tidak semudah itu.
Mengapa Kompor Induksi?
Kompor induksi dinilai lebih efisien secara energi, tidak menghasilkan emisi langsung, serta lebih aman dibandingkan kompor gas. Menurut Kementerian ESDM, satu unit kompor induksi 1000 watt bisa menggantikan kebutuhan memasak harian rumah tangga kelas menengah tanpa risiko kebocoran gas.
“Dengan kompor induksi, tidak ada pembakaran terbuka, jadi risiko kebakaran lebih rendah,” kata Dadan Kusdiana, Dirjen EBTKE.
Tapi Banyak Warga Belum Siap
Sayangnya, tidak semua masyarakat langsung menerima program ini dengan tangan terbuka. Di beberapa kota percontohan seperti Solo, Padang, dan Banjarmasin, warga mengeluhkan soal kenaikan tagihan listrik, ketidaktahuan cara pakai, hingga keterbatasan alat masak kompatibel.
“Saya masih bingung pakainya. Apalagi wajan saya nggak semua bisa dipakai di kompor induksi,” ujar Bu Rahmi, ibu rumah tangga di Padang.
Selain itu, masyarakat di daerah dengan listrik tidak stabil khawatir tidak bisa mengandalkan kompor induksi sepenuhnya, terutama saat terjadi pemadaman.
Aspek Sosialisasi dan Edukasi Minim
Banyak pengamat menilai program ini belum disertai dengan sosialisasi yang masif. Edukasi soal penggunaan kompor induksi, konversi daya listrik, serta bantuan alat masak masih belum merata. Padahal, keberhasilan program ini sangat tergantung pada pemahaman dan kesiapan masyarakat.
“Jangan sampai niat baik pemerintah gagal hanya karena komunikasi publik yang kurang optimal,” ujar Dr. Indra Setiawan, pengamat kebijakan energi dari UI.
Langkah Pemerintah dan Tantangan Infrastruktur
PLN sudah mulai memberikan paket konversi gratis kepada warga tertentu, termasuk kompor induksi, panci magnetik, dan pemasangan MCB. Tapi di beberapa tempat, tantangan infrastruktur masih besar, seperti jaringan listrik yang belum stabil atau daya rumah tangga yang masih rendah.
Kesimpulan
Konversi kompor LPG ke induksi merupakan langkah strategis untuk transisi energi nasional, namun perlu diimbangi dengan pendekatan yang lebih inklusif, partisipatif, dan bertahap. Tanpa edukasi dan kesiapan masyarakat, program ini bisa menimbulkan resistensi di lapangan.