Sumber foto: google

Kontroversi Pertemuan Kader NU dengan Presiden Israel dan Situs RAHIM yang Tidak Bisa Diakses

Tanggal: 17 Jul 2024 08:44 wib.
Ketegangan muncul setelah situs Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM) tidak bisa diakses pada Selasa (16/7) malam, meskipun sebelumnya masih dapat diakses pada siang hingga sore hari. Dalam pantauan CNNIndonesia.com pada pukul 20.41 WIB, saat membuka laman rahim.or.id, terdapat tulisan "Coming Soon" disertai dengan keterangan "A New WordPress Site".

Pertemuan antara lima Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog menjadi pemicu ketidakmampuan mengakses situs RAHIM. Beberapa tokoh tersebut antara lain Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun, dan Izza Annafisah Dania.

Ketua PBNU, Yahya Cholil Staquf, dilaporkan mencatut logo NU dalam situs resmi RAHIM, yang kemudian menghilang. CNNIndonesia.com telah berupaya menghubungi Direktur Eksekutif RAHIM yang juga menjabat sebagai Ketua LBM PWNU Jakarta, Mukti Ali, namun hingga kini belum ada respons dari pihak terkait.

Penyebab situs tidak bisa diakses ini juga menyulitkan upaya untuk memverifikasi pernyataan sebelumnya dari RAHIM, yang menyatakan bahwa organisasi tersebut tidak terkait dengan pertemuan lima warga NU atau Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Namun demikian, pertemuan tersebut melibatkan Zainul Maarif, yang menjabat sebagai Manager Penelitian Domestik di RAHIM. Dalam pernyataan resmi, RAHIM menegaskan bahwa Zainul Maarif bertemu dengan Presiden Israel atas nama pribadi dan bukan sebagai perwakilan dari RAHIM.

Kontroversi ini menciptakan pergolakan di kalangan masyarakat NU dan menyebabkan perdebatan yang intens. Sejumlah pihak menyuarakan keprihatinan terhadap kepentingan dan arah organisasi yang terkait dengan NU.

NU telah lama dikenal sebagai organisasi yang memiliki peran penting dalam kegiatan keagamaan dan sosial di Indonesia. Sebagai ormas Islam terbesar di tanah air, NU memiliki sejarah panjang dan pengikut yang sangat luas di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, kontroversi terkait pertemuan dengan Presiden Israel dan ketidakmampuan mengakses situs RAHIM menimbulkan dampak yang signifikan bagi citra dan reputasi NU.

Selain itu, pemerhati dan pengamat NU juga turut mendesak agar pihak terkait memberikan klarifikasi yang jelas terkait pertemuan tersebut. Seiring dengan itu, muncul pertanyaan mengenai keterlibatan RAHIM dalam kegiatan politik dan diplomasi yang kontroversial. Hal ini menimbulkan keprihatinan serius terkait independensi dan orientasi organisasi tersebut.

Adanya kebimbangan di kalangan masyarakat NU menunjukkan bahwa peristiwa ini memiliki potensi dampak yang luas, tidak hanya terbatas pada lingkungan internal NU tetapi juga mencakup dimensi sosial dan politik di Indonesia. Maka dari itu, terbuka lapangannya bagi NU untuk memberikan penjelasan serta menjaga transparansi terkait kejadian ini.

Sebagai bagian dari masyarakat, keberadaan NU dan lembaga-lembaga terkait seperti RAHIM memiliki peranan strategis dalam memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Oleh karena itu, dalam saat-saat seperti ini, transparansi dan akuntabilitas menjadi hal yang sangat penting sebagai jaminan untuk menjaga kepercayaan publik.

Dalam menghadapi kontroversi ini, kejelasan posisi dan sikap NU maupun RAHIM menjadi sebuah keharusan. Tidak hanya untuk menjaga tujuan dan prinsip organisasi yang selama ini dijunjung, tetapi juga untuk menjaga kepercayaan publik terhadap peran dan kontribusi NU dalam membangun masyarakat yang damai dan harmonis.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved