Sumber foto: Google

Konser Hindia di Tasikmalaya Dibatalkan: Penolakan Masyarakat Jadi Penyebabnya

Tanggal: 17 Jul 2025 10:25 wib.
Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengungkapkan bahwa grup musik ternama, Hindia, tidak memperoleh izin untuk menggelar konser dalam acara yang bertajuk Ruang Bermusik 2025 di Kota Tasikmalaya. Keputusan ini terjadi setelah adanya penolakan dari beberapa kelompok masyarakat di wilayah tersebut, yang merasa keberatan terhadap rencana konser tersebut.

Kombes Pol Hendra Rochmawan, yang menjabat sebagai Kabid Humas Polda Jabar, menjelaskan bahwa awalnya pihak penyelenggara acara telah menjalin kesepakatan mengenai lokasi pelaksanaan konser. Namun, ternyata mereka belum mendapatkan dukungan atau restu dari tokoh-tokoh masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan pentingnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara penyelenggara acara dengan komunitas lokal.

“Setelah berbincang dengan manajemen lokasi yang seharusnya menjadi tempat konser, mereka menyarankan agar penyelenggara berdiskusi kembali dengan tokoh masyarakat yang memiliki keberatan terhadap konser ini,” ucap Hendra saat memberikan keterangan pers di Bandung pada hari Selasa.

Sampai saat ini, proses komunikasi antara penyelenggara konser dan tokoh masyarakat belum menunjukkan titik terang. Hendra menegaskan bahwa karena belum ada kepastian mengenai lokasi yang akan digunakan, Polda Jabar pun tidak dapat menerbitkan izin keramaian bagi konser yang direncanakan berlangsung di Lanud Wiriadinata, Tasikmalaya, pada 19 hingga 20 Juli 2025.

“Masalah utama di sini bukan karena pihak kepolisian yang menolak memberikan izin, tetapi lebih kepada ketidakpastian tempat penyelenggaraan yang masih belum ada,” tambahnya. 

Pihak kepolisian sangat menyarankan agar penyelenggara terus melakukan pendekatan dan membangun komunikasi yang konstruktif dengan masyarakat sekitar. “Namun, saya harap penyelenggara tidak memaksakan untuk mendapatkan izin dari kepolisian secara berlebihan,” imbuh Hendra.

Konser yang bertemakan Ruang Bermusik 2025 ini dijadwalkan akan menampilkan deretan musisi berbakat lainnya, termasuk Nadin Amizah, Maliq & D’Essentials, Whisnu Santika, Lomba Sihir, Feast, dan Adnan Veron x HBRP, serta Perunggu. Acara ini seharusnya menjadi momen spesial bagi penggemar musik di Tasikmalaya, namun realitas yang ada sekarang mengharuskan para penyelenggara untuk lebih berhati-hati dan bijaksana dalam merencanakan. 

Ketegangan antara kepentingan budaya dengan aspirasi masyarakat lokal menjadi sangat nyata dalam situasi ini. Keberadaan konser musik dapat menjadi ajang bagi peningkatan ekonomi daerah dan memperkenalkan seni kepada khalayak luas, namun jika tidak diimbangi dengan kesiapan dari masyarakat sekitar, hasilnya bisa menjadi kontraproduktif. 

Penting bagi penyelenggara untuk mengenali sensitivitas lokal, terutama dalam hal budaya dan kepercayaan masyarakat. Memastikan bahwa semua elemen yang terlibat dalam kegiatan seperti ini merasa terlibat dan dihargai dapat menjadi kunci untuk mencegah terjadinya penolakan di kemudian hari. Dalam hal ini, komunikasi yang efektif adalah poin utama yang harus diutamakan oleh pihak penyelenggara untuk menjamin suksesnya acara yang direncanakan. 

Terlepas dari seluruh dinamika yang terjadi, konser ini juga mencerminkan potensi pasar musik yang sangat besar di Indonesia. Banyaknya artis dengan penggemar setia menunjukkan bahwa musik bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga bisa menjadi jembatan untuk memperkuat ikatan sosial di masyarakat. Maka, setiap langkah yang diambil oleh penyelenggara haruslah dengan pertimbangan yang matang agar situasi serupa tidak terulang di masa mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved