Sumber foto: google

Konser di Pasar Kemis Rusuh Hingga Penonton Bakar Panggung

Tanggal: 27 Jun 2024 00:37 wib.
Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi membenarkan kejadian rusuhnya konser di Lapangan Kebeng, Pasar Kemis, Tangerang, Minggu (23/6/2024) malam. Ucu mengatakan, kejadian bermula saat penonton kecewa karena band favoritnya tak jadi manggung lantaran panitia yang belum melunasi pembayaran terhadap NDX dan Guyon Waton.

"Betul (kerusuhan di konser) penonton kecewa karena pertunjukan sampai jamnya tidak dimulai. Informasi artis belum lunas dibayar," kata Ucu saat dihubungi. Ucu mengungkapkan, saat ini kondisi di Lapangan Kebeng sudah kondusif dan aman. "Sudah kosong lapangan," katanya. Atas kejadian itu, tak ada orang dari pihak penonton atau pun panitia yang diamankan. Ucu mengatakan, di lokasi juga tidak terlihat panitia yang bertugas karena takut terhadap amukan massa."Tidak ada (yang diamankan), bentuk rasa kekecewaan penonton saja. Panitia tidak ada yabg muncul, karena takut," pungkasnya.

Dari informasi yang dihimpun, dua band yang gagal manggung itu adalah band pop Jawa, NDX dan Guyon Waton sehingga mengakibatkan penonton yang rusuh hingga membakar sejumlah fasilitas di atas panggung. 

Ia belum merincikan asal mula peristiwa kerusuhan di Konser Lentera Festival tersebut. Konser Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lanfest) di Lapangan Sepak Bola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten berujung ricuh hingga terjadi aksi pembakaran. Penonton membakar panggung, alat musik hingga sound system karena marah acara musik tidak dilaksanaka. Padahal, penonton membayar Rp115 ribu.

AKP Ucu Nuryandi mengatakan, kercuhan tersebut bermula ketika Lentera Festival menggelar konser musik yang seharusnya dimulai sekira pukul 19.00 WIB. Pintu masuk menuju area konser pun telah dibuka sejak sore hari hingga dipadati oleh ratusan penonton yang telah membelk tiket. Namun demikian hingga pukul 19.15 WIB acara tersebut tidak kunjung dimulai. Area panggung nampak gelap dan sepi, tanpa ada kehadiran pembawa acara.

Penonton yang geram pun mulai menyerukan agar acara segera dimulai oleh panitia dengan sorak sorai yang menimbulkan keriuhan. Hingga 15 menit berlangsung tidak ada tanda-tanda panitia yang akan membuka acara konser, penonton pun kesal dengan melampiaskan kekecawaannya masing-masing hingga kericuhan tidak dapat terelakan. "Peristiwa berawal dari keriuhan penonton yang kesal acara tidak kunjung dimulai, sehingga mereka berteriak menagih kepada panitia," ujar Ucu saat dikonfirmasi awak media, Minggu (23/6/2024) malam.

Situasi kemudian tidak terkendali mulai pukul 19.30 WIB karena massa merasa kecewa kepada penyelanggara konser tersebut. Menurut Ucu, aksi para penonton tersebut didasari kekecewaan lantaran masyarakat telah hadir dan membeli tiket masuk di atas harga sekira Rp115.000. Kekesalan masyarakat semakin menjadi ketika panitia penyelenggara tetap menjual tiket konser secara langsung atau offline di lokasi meskipun mengetahui acara bakal batal diselenggarakan.

"Kerusuhan ini terjadi mulai sekitar jam 19.00 WIB, karena penonton masih ada yang nagih-nagih kalau mereka hadir di lokasi itu membayar tiket baik secara online ataupun offline," kata dia."Jadi panitia penyelenggara ini tidak membayar artis yang akan tampil, kan kalau enggak ada artisnya acara juga enggak bisa dimulai," sambungnya. Situasi semakin malam, akhirnya situasi tidak dapat terkendali. Ratusan penonton yang hadir mulai melempar panggung sebagai bentuk kekecewaan.

Guyon Waton dan NDX AKA seyogianya mengisi konser musik tersebut. Melalui unggahan terbarunya di instagram, Guyon Waton menjelaskan alasan batal tampil dikarenakan panitia belum melunasi biaya manggung."Mohon maaf teman-teman Tangerang, untuk kepastian event Lentera Festival Tangerang 2024 masih menunggu pihak panitia untuk melaksanakan dan menyelesaikan kewajiban administrasi kepada Guyon Waton dan Ndx Aka," tulis manajamen Guyon Waton, Minggu.

Padahal sudah ada kesepakatan antara panitia dengan Guyon Waton bahwa biaya akan dilunasi di hari H. Karena panitia sebelumnya hanya membayar setengahnya atau 50 persen. Selain para penampil, biaya pihak vendor juga belum dilunasi. Hingga berita ini ditulis belum ada informasi atau klarifikasi dari pihak panitia Lentera Festival. Sementara itu berdasarkan kabar dari beberapa penonton di media sosial, mereka mengatakan panitia kabur dan sebelum ricuh panggung diambil alih oleh manajemen Guyon Waton guna klarifikasi.

Untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang, pihak terkait perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan konser, terutama dalam hal pengaturan keamanan, pengawasan, dan pemilihan lokasi yang tepat. Selain itu, penonton juga perlu dilibatkan dalam upaya untuk memahami pentingnya menjaga kultur konser yang aman dan berbudaya.

Kejadian konser di Pasar Kemis yang berujung rusuh hingga penonton membakar panggung menjadi fenomena yang memicu keprihatinan di masyarakat. Hal ini menjadi peringatan bagi semua pihak terkait, mulai dari penyelenggara, penonton, hingga pihak keamanan, untuk bersama-sama menjaga kultur konser yang aman, berkesan, dan berbudaya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved