Konseling Laktasi Perlu Libatkan Keluarga untuk Sukseskan Pemberian ASI
Tanggal: 11 Agu 2025 09:25 wib.
Perawat Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Ns. Joan Xaveria Mahulae, S.Kep., MKM, CIMI, menegaskan bahwa keberhasilan pemberian air susu ibu (ASI) tidak hanya bergantung pada sang ibu, tetapi juga memerlukan dukungan penuh dari seluruh anggota keluarga. Menurutnya, semua pihak yang terlibat dalam pengasuhan bayi—mulai dari ayah hingga mertua—perlu memahami pentingnya ASI agar proses menyusui berjalan optimal.
Joan menjelaskan, konseling laktasi sebaiknya melibatkan lebih dari satu anggota keluarga, sehingga seluruh pendukung pengasuhan memiliki wawasan yang sama tentang arti, manfaat, dan kandungan gizi ASI. Ia menambahkan, pengetahuan tersebut akan memperkuat peran keluarga sebagai pendukung utama tumbuh kembang bayi.
Agar pemahaman selaras, Joan merekomendasikan konseling dilakukan dalam beberapa tahap, bahkan dimulai sejak masa kehamilan trimester kedua, yakni sekitar usia 28 minggu, dan berlanjut hingga mendekati persalinan pada minggu ke-39. Proses ini juga mencakup pendampingan saat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan masa perawatan ibu di fasilitas kesehatan.
Konseling tidak berhenti setelah kelahiran bayi. Menurut Joan, pendampingan juga dibutuhkan selama masa nifas, seperti pada hari ke-7, ke-14, hingga ke-39, terutama ketika pemberian ASI mengalami hambatan. Edukasi kepada keluarga bertujuan agar mereka tidak mengambil keputusan instan, misalnya mengganti ASI dengan susu formula, tanpa memahami dampaknya terhadap bayi.
Dengan seluruh keluarga memahami manajemen laktasi, keputusan yang diambil saat menghadapi kendala akan lebih tepat dan berpihak pada keberlangsungan pemberian ASI. Joan berharap langkah ini dapat meminimalkan tertundanya proses menyusui akibat pilihan solusi yang tergesa-gesa.
Saat ini, layanan konseling laktasi tersedia luas, mulai dari puskesmas, klinik menyusui, hingga kelompok pendukung ibu menyusui. Kementerian Kesehatan juga menyediakan layanan konseling digital gratis melalui laman telekonseling-pmba-kemenkes.com, sehingga masyarakat di seluruh Indonesia dapat memperoleh bantuan kapan pun dibutuhkan.