Komnas Perempuan Tekankan Pentingnya Integrasi Data untuk Dokumentasi Kasus Kekerasan terhadap Perempuan

Tanggal: 20 Agu 2025 13:19 wib.
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menegaskan pentingnya sinergi dan integrasi data dalam pendokumentasian kasus kekerasan terhadap perempuan. Ketua Komnas Perempuan, Maria Ulfah Ansor, menyebut langkah ini sebagai strategi untuk memastikan kebijakan yang lahir benar-benar berbasis realitas yang komprehensif.

“Bersama Kementerian PPPA dan FPL (Forum Pengada Layanan), kami melakukan pemadanan data untuk mengurangi duplikasi dan meningkatkan akurasi. Langkah strategis ini penting agar kebijakan yang lahir benar-benar berbasis pada realitas,” kata Maria dalam acara Diseminasi Laporan Sinergi Data Kekerasan terhadap Perempuan di Jakarta, Selasa.

Maria menekankan, data tidak boleh berhenti sebagai laporan tahunan semata, melainkan harus menjadi “bahan bakar perjuangan” untuk menciptakan ekosistem yang berpihak pada korban, memperkuat layanan, menegakkan hukum yang adil, serta melawan budaya yang menormalisasi kekerasan.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengapresiasi upaya Komnas Perempuan yang menghadirkan Sintas Puan, sebuah sistem dokumentasi kekerasan terhadap perempuan yang lebih mendalam. Sementara itu, FPL menghadirkan Titian Perempuan, yang menghimpun data langsung dari lapangan melalui jejaring layanan berbasis masyarakat.

Kementerian PPPA sendiri telah mengoperasikan Simfoni PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) sebagai basis data nasional kasus kekerasan. Karena itu, interoperabilitas atau keterhubungan antar-sistem menjadi sangat penting agar tiga platform tersebut Simfoni PPA, Sintas Puan, dan Titian Perempuan dapat saling melengkapi.

“Dengan saling bertukar dan memanfaatkan data, setiap sistem dapat memperkuat satu sama lain, sehingga perlindungan terhadap perempuan semakin kokoh,” ujar Menteri Arifah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved