Kolaborasi Perusahaan Finansial Percepat Digitalisasi Layanan Keuangan
Tanggal: 6 Mar 2025 13:30 wib.
Perkembangan digitalisasi layanan keuangan di Indonesia terus menunjukkan kemajuan yang signifikan, terutama berkat kolaborasi antara berbagai perusahaan di sektor finansial. Salah satu inisiatif terbaru yang menarik perhatian adalah kerjasama antara PT Inovasi Finansial untuk Indonesia (InfinID) dan PT Pos Finansial Indonesia (Posfin). Melalui kemitraan ini, kedua perusahaan berkomitmen untuk memperluas akses bagi masyarakat terhadap layanan keuangan digital, khususnya di daerah-daerah yang masih kekurangan fasilitas perbankan formal.
Menurut Sandi Mardiansyah, Direktur Posfin, kerjasama yang resmi dimulai pada Desember 2024 ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat adopsi layanan keuangan berbasis digital. “Melalui kolaborasi ini, kami berupaya menghadirkan solusi yang membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses layanan keuangan, terutama di wilayah yang belum terjangkau oleh layanan perbankan tradisional. Digitalisasi harus bersifat inklusif dan memberikan manfaat bagi semua kalangan,” ungkap Sandi saat dihubungi melalui keterangan pers pada Rabu, 5 Maret 2025.
Sebagai implementasi awal dari kerjasama ini, InfinID berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Pospay Agen yang berlangsung pada 23 Januari 2025 di Bandung. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan layanan keuangan digital yang telah dikembangkan sebagai bagian dari upaya inklusi keuangan nasional. Layanan hasil kolaborasi ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan berbagai transaksi, mulai dari pembayaran tagihan, pembelian pulsa, hingga pengiriman uang dan akses ke layanan keuangan lainnya.
“Dengan terus memperluas jaringan agen kami, program ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan dan mempercepat adopsi layanan digital di seluruh wilayah,” tambahnya. Langkah ini juga sejalan dengan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan, di mana, menurut data Bank Dunia, sekitar 50% populasi dewasa di Indonesia masih belum memiliki rekening bank.
Meski demikian, Sandi juga menyadari bahwa proses digitalisasi layanan keuangan tidaklah tanpa tantangan. Salah satu isu utama yang dihadapi adalah keamanan data serta keterbatasan infrastruktur internet di beberapa daerah. “Keamanan dan kenyamanan pengguna adalah prioritas utama kami. Oleh karena itu, kami terus melakukan inovasi agar layanan keuangan digital kami bisa aman, mudah, dan dapat diandalkan oleh masyarakat luas,” ujarnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan lebih banyak masyarakat yang dapat mengakses layanan keuangan formal. Hal ini sangat penting untuk mencapai tujuan inklusi keuangan yang lebih merata di seluruh Indonesia. Sekaligus, dengan meningkatnya penggunaan layanan keuangan digital, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan peluang baru bagi masyarakat yang sebelumnya terbatas dalam akses ke layanan keuangan yang lebih luas.