Sumber foto: google

KNKT Masih Dalami Penyebab Pesawat Jatuh di BSD City

Tanggal: 19 Mei 2024 20:42 wib.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih mendalami dugaan penyebab jatuhnya pesawat Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club di kawasan BSD, Tangerang Selatan, pada Minggu (19/5). Pada saat kejadian, Kapolres Kota Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Bagus Santoso menyatakan bahwa penyelidikan masih berproses.

Menurut Ibnu, pada saat pesawat jatuh, kondisi cuaca sedang hujan deras. Namun, Ibnu belum bisa memastikan apakah cuaca menjadi faktor penyebab pesawat jatuh. Pesawat tersebut sedang dalam penerbangan menuju landasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan dari Tanjung Lesung. Dia juga mengungkap bahwa pesawat telah mengirimkan sinyal darurat.

Pernyataan Ibnu mengenai cuaca yang buruk dan hujan berbeda dengan kesaksian warga yang berada di lokasi kejadian. Seorang warga bernama Ali Samali mengatakan bahwa hujan baru turun setelah dia mendengar suara dentuman keras yang berasal dari jatuhnya pesawat.

Menurut Ali, sebelum pesawat jatuh, cuaca di sekitar lokasi kejadian, Jalan Pahlawan Seribu, belum turun hujan. "Saat kejadian, lima menit setelah pesawat jatuh, baru hujan deras," ujarnya.

Kejadian pesawat jatuh ini terjadi di lapangan Sunburst, Jalan Pahlawan Seribu, BSD, Kota Tangsel. Tiga penumpang, termasuk pilot, co-pilot, dan engineer, telah dinyatakan meninggal dunia. KNKT masih terus mengumpulkan informasi dan data untuk mengidentifikasi penyebab pasti dari kejadian ini.

Sebagai bagian dari proses penyelidikan, KNKT akan memeriksa rekaman black box pesawat dan melakukan analisis terhadap kondisi cuaca, rekaman komunikasi, serta prosedur penerbangan yang dilaksanakan sebelum kecelakaan terjadi. Penyelidikan ini telah melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk warga sekitar lokasi kejadian, saksi mata, dan pihak terkait dalam industri penerbangan.

KNKT juga akan memeriksa seluruh riwayat penerbangan pesawat dan melakukan investigasi mendalam terhadap kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat. Hal ini mencakup analisis terhadap faktor cuaca, kondisi teknis pesawat, serta prosedur dan kepatuhan terhadap aturan penerbangan.

Selain itu, KNKT juga akan melibatkan otoritas penerbangan internasional dalam menyelidiki kejadian ini. Kerjasama dengan otoritas penerbangan luar negeri akan membantu dalam mendapatkan perspektif dan pengetahuan yang lebih luas mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan kecelakaan pesawat.

Khususnya, KNKT akan melibatkan pihak dari negara asal pembuat pesawat dan negara asal mesin pesawat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai faktor teknis yang mungkin menjadi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Proses penyelidikan ini dapat memakan waktu yang cukup lama, mengingat kompleksitas dalam mengumpulkan bukti dan data yang diperlukan. KNKT akan terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa penyelidikan ini berjalan dengan baik dan tujuan akhirnya adalah untuk menemukan penyebab pasti dari kejadian ini.

Kejadian ini juga menjadi momentum bagi pihak terkait, termasuk regulator penerbangan, operator pesawat, dan pemangku kepentingan lain dalam industri penerbangan, untuk melakukan evaluasi terhadap sistem keselamatan penerbangan. Langkah-langkah perbaikan dan penguatan sistem keselamatan harus terus dilakukan guna mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.

Peningkatan kualitas pelatihan dan sertifikasi bagi pilot dan kru pesawat, pemeliharaan pesawat, serta pengawasan secara ketat terhadap prosedur penerbangan akan menjadi langkah-langkah yang penting dalam memastikan keamanan penerbangan. Selain itu, evaluasi terhadap prosedur operasional standar dan penegakan disiplin dalam pelaksanaannya juga perlu terus ditingkatkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved