Kisruh dengan Hotman Paris, Razman Nasution Ngaku Siap Tinggalkan Indonesia
Tanggal: 9 Feb 2025 12:11 wib.
Razman Arif Nasution, seorang pengacara yang cukup dikenal di Indonesia, baru-baru ini mengguncang media dengan pernyataannya mengenai ketidakpuasan terhadap sistem penegakan hukum di tanah air. Dalam sebuah wawancara yang diadakan di Episentrum Kuningan, Jakarta pada Sabtu (8/2/2025), ia menceritakan bahwa ia pernah berbagi perasaan dengan istrinya tentang kesiapannya untuk meninggalkan Indonesia karena ia merasakan ketidakadilan dan kebobrokan dalam hukum yang dianggapnya semakin mengkhawatirkan.
"Saya pernah berujar kepada istri saya bahwa saya siap untuk pergi dari Indonesia. Tawaran untuk mengajar di kampus luar negeri telah datang, sehingga saya tidak perlu berada di sini lagi, karena hukum di sini sering kali menghukum orang-orang yang tidak bersalah," tuturnya.
Dalam konteks persidangan yang sedang dihadapinya terkait tuduhan pencemaran nama baik, Razman menilai bahwa majelis hakim tidak berimbang dan tidak adil. Dia merasakan bahwa hakim dalam kasusnya tidak bersikap netral, sehingga situasi tersebut menambah kekecewaannya terhadap proses hukum yang ada. "Saat saya sebagai terdakwa meminta agar persidangan dibuka, saya justru mendapat penolakan. Hal ini memunculkan pertanyaan mengapa hakim tidak patuh pada prinsip keadilan?" imbuhnya.
Razman tidak segan-segan menyebutkan bahwa hakim yang menangani perkaranya seharusnya belajar dari pengalaman kasus Ronald Tannur. Menurutnya, jika tidak ada keadilan dalam persidangan, maka sebenarnya tak ada gunanya persidangan itu ada. "Apa kalian tidak belajar dari kasus Ronald Tannur? Jika ini cara kalian, silakan tangkap saya, penjarakan saya, seolah-olah saya adalah musuh bagi orang yang kuat dan berpengaruh," katanya, memperlihatkan semangat juangnya melawan penegakan hukum yang bias.
Lebih lanjut, Razman mengungkapkan bahwa ia tidak takut pada ancaman penjara. "Saya sudah siap mengorbankan hidup saya demi keadilan dan kebaikan hukum di Indonesia. Saya hanya takut kepada Allah, dan saya tidak akan mundur menghadapi siapapun yang bermain-main dengan hukum," jelasnya dengan penuh keyakinan.
Dalam upaya melawan ketidakadilan yang dirasakannya, Razman berencana untuk berkeliling ke berbagai lembaga, mulai dari DPR RI hingga Komisi Yudisial, untuk menyampaikan pengaduan mengenai masalah hukum yang dihadapinya. "Kami sudah mengatur jadwal, hari Senin kami akan ke Mahkamah Agung, dilanjutkan dengan Komisi Yudisial, DPR RI, Pengadilan Tinggi, hingga Bareskrim dan PN Jakarta Utara," tutupnya.
Langkah yang diambil Razman ini menunjukkan komitmennya untuk memperjuangkan keadilan di Indonesia, dan ketidaksenangannya terhadap proses hukum yang tidak berjalan semestinya. Tindakannya tentu akan mencuri perhatian banyak kalangan, baik dari masyarakat maupun penggiat hukum lainnya.