Sumber foto: website

Kisah Pilu Warga Muara Angke yang Terendam Banjir Rob 5 Hari: Krisis Air Bersih hingga Butuh Obat-obatan

Tanggal: 19 Nov 2024 15:54 wib.
Warga Muara Angke, Jakarta Utara (Jakut) telah menderita selama lima hari karena banjir rob yang terus menggenangi wilayah mereka. Mereka masih bertahan dalam kondisi yang sangat terbatas saat ini.

Banjir akibat pasang air laut telah menyebabkan krisis air bersih bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat, dan mereka juga sangat membutuhkan obat-obatan karena banyak yang telah terserang penyakit. Ketua RT 01 RW 22, Muara Angke, Munir, menyampaikan kondisi tersebut dengan penuh keprihatinan, "Kita membutuhkan obat-obatan dan air bersih, karena dampak banjir ini telah menyebabkan banyak penyakit gatal-gatal."

Munir mengungkapkan bahwa banjir rob sudah terjadi di wilayah Muara Angke selama lima hari terakhir. Air mulai merendam pemukiman warga sejak pukul 08.00 WIB pagi. "Banjir ini telah berlangsung selama lima hari. Peningkatan air dimulai sejak jam 8 pagi dan surutnya pada jam 1-2 dini hari. Ketinggian air mencapai setinggi orang dewasa," ungkap Munir.

Beberapa warga masih bertahan di rumah masing-masing. Mereka mengungsi ketika air mulai naik. Munir menjelaskan, "Sebagian warga masih bertahan, tapi mengungsi ketika air naik. Mereka kembali ke rumah setelah air surut."

Sejauh ini, warga Muara Angke hanya menerima bantuan nasi kotak dari pihak kelurahan. Munir menyatakan, "Pihak kelurahan telah memberikan bantuan dalam bentuk nasi kotak."

Munir juga menyampaikan harapannya kepada para calon gubernur dan wakil gubernur terpilih, agar bisa lebih memperhatikan kawasan Muara Angke, Jakarta Utara. "Saya harap mereka dapat memperbaiki jalan di wilayah Muara Angke, meninggikan bangunan, dan memberikan perhatian lebih kepada kita. Belum ada anggota Dewan yang datang, sama sekali belum ada yang hadir. Kami tidak pernah mendapat kunjungan dari siapapun," tegasnya.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat adanya potensi banjir pesisir (rob) pada tanggal 14-21 November 2024 di 10 wilayah pesisir utara Jakarta. Kepala BPBD DKI Isnawa Adji menjelaskan bahwa ada potensi banjir rob karena fenomena Supermoon yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut di wilayah pesisir utara Jakarta.

Puncak pasang maksimum laut terjadi pada pukul 08.00-13.00 WIB di sepuluh wilayah, yaitu Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke.

Situasi banjir rob yang dialami oleh warga Muara Angke yang sudah lima hari terendam merupakan kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Mereka tidak hanya kekurangan air bersih, tetapi juga membutuhkan perhatian yang lebih besar dari pihak terkait dalam hal bantuan kesehatan, evakuasi, dan perbaikan infrastruktur.

Diperlukan tindakan cepat dan bantuan nyata bagi warga terdampak banjir rob ini. Semua pihak, baik pemerintah, organisasi kemanusiaan, maupun relawan, diharapkan dapat memberikan bantuan secara maksimal untuk membantu meringankan beban warga yang harus bertahan dalam kondisi sulit ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved