Sumber foto: iStock

Kilang Minyak Raksasa Baru RI Beroperasi Full di 2025, Ini Pemiliknya

Tanggal: 19 Jul 2024 12:45 wib.
Indonesia akan segera memiliki sebuah kilang minyak berteknologi canggih baru dengan kapasitas "raksasa" yang direncanakan akan beroperasi penuh pada tahun 2025 mendatang. Diperkirakan, kilang ini akan memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah mencapai 360 ribu barel per hari (bph), dilengkapi dengan peningkatan kualitas produk minyak atau Bahan Bakar Minyak (BBM).

Rencana pembangunan proyek ini telah mencapai tahap yang signifikan, dengan peningkatan kapasitas unit pengolahan minyak mentah atau Crude Distillation Unit (CDU), terutama CDU IV, yang sudah terpasang sejak pertengahan Mei 2024. Total kapasitas pengolahan minyak mentah sudah mampu mencapai 360 ribu bph.

Proyek kilang minyak ini dikenal sebagai Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, yang merupakan proyek ekspansi Kilang Balikpapan yang telah beroperasi sebelumnya. Ketika proyek ini tuntas dan beroperasi sepenuhnya, kilang ini akan menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia, melampaui kapasitas Kilang Cilacap yang berkapasitas 345 ribu bph.

Pemilik proyek ini adalah PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB), yang sahamnya sebesar 99,997% dimiliki oleh PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Subholding PT Pertamina (Persero). PT KPB didirikan untuk mengembangkan proyek RDMP Balikpapan & Lawe-Lawe dan menjalankan bisnis pengolahan kilang Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur. Sedangkan sisanya, sebesar 0,003% saham dimiliki oleh PT Pertamina Pedeve Indonesia, yang juga Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero).

Pada satu titik, proyek ini diperkirakan akan menelan investasi sebesar US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 108 triliun, menjadikannya Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sangat signifikan. Proyek ini juga dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produksi BBM dari Euro II menjadi Euro V yang lebih ramah lingkungan, dan meningkatkan kompleksitas kilang dengan kemampuan mengolah residu bernilai rendah menjadi produk bernilai tinggi.

Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama PT KPI, menyatakan bahwa pembangunan proyek ini akan selesai dan beroperasi secara penuh pada tahun 2025. Kilang tersebut nantinya akan mampu memproduksi secara total mencapai 360 ribu bph. Produksi ini akan meliputi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis gasoline atau bensin dengan standar setara Euro 5, naphtha block, Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan BBM jenis solar.

Setelah beroperasi secara penuh, Kilang Balikpapan akan memproduksi produk Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti gasoline, solar, avtur, serta produk Non BBM lainnya seperti LPG, propylene, dan sulphur. Pun begitu, proyek terminal Lawe-Lawe juga akan berperan sebagai area penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran minyak mentah ke kilang Pertamina di Balikpapan.

Proyek RDMP Balikpapan sendiri memiliki total area 80,64 hektar, yang akan menambah area kilang yang sudah tersedia menjadi 313,64 hektar. Proyek ini juga mencakup 5 Unit Revamping, 21 Unit Utilities & Offsite baru, dan 13 Unit Process Baru, menunjukkan tingkat kompleksitas dan skala proyek ini yang sangat besar.

Keseluruhan proyek di RDMP Balikpapan ini diharapkan akan selesai pada awal 2025. Kemampuan produksi yang besar dari kilang ini memiliki proyeksi yang positif dalam memenuhi kebutuhan BBM di Indonesia, baik untuk keperluan dalam negeri maupun potensi untuk diekspor ke negara-negara tetangga.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved