Ketua Osis di Klaten Tewas Kesetrum Usai Dapat Kejutan Ultah
Tanggal: 9 Jul 2024 14:57 wib.
Kronologi lengkap Ketua Osis SMAN 1 Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa tengah (Jateng) meninggal dunia setelah tersengat listrik di kolam sekolah. Pelajar berinisial FN (18), itu meninggal pada Senin (8/7/2024). Tragisnya, hari itu adalah hari ulang tahun FN. Keluarga memutuskan tak melapor dan menganggap kejadian itu sebagai musibah. Insiden memilukan ini mengejutkan masyarakat, dan telah menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan anak-anak di sekolah.
Pihak kepolisian setempat pun mengungkapkan kronologi kejadian tersebut. Kapolsek Cawas, Iptu Umar Mustofa, mengungkapkan siang itu puluhan siswa yang merupakan anggota Osis SMAN 1 Cawas berangkat ke sekolah untuk melakukan rapat. Disebutkan, rapat pengurus Osis itu membahas rencana kegiatan sponsorship untuk acara lomba pengembangan prestasi minat bakat siswa yang bakal dilaksanakan pada 25 Juli 2024. Setelah rencana kegiatan itu tersusun, sekitar pukul 13.00 WIB seorang siswa di antaranya mengetahui bahwa korban sedang berulang tahun.
Sehingga setelah makan siang, sejumlah siswa pun berinisiatif merayakan hari lahir korban dengan cara menaburkan tepung ke badan korban. Lalu menceburkan korban ke dalam kolam berisi air sedalam 1,7 meter di depan ruang kelas. Dikatakan, saat itu korban dan kawan-kawannya sempat bergurau."Kemudian korban sempat berusaha untuk mentas (keluar dari dalam kolam). Tapi ternyata dia tidak sadar menginjak setrum. Bagi dia, kakinya kok kram, padahal itu setrum," ungkap Umar.
Mengetahui hal itu, dua orang teman korban sempat masuk ke dalam kolam untuk menolong. Kala itu mereka baru mengetahui bahwa itu setrum (aliran listrik). Lantas satu orang keluar dari kolam dan mematikan listrik. Sementara, satu siswa lain yang masih di dalam air sempat mengalami sesak napas. Akhirnya, korban dan siswa yang sesak napas itu dibawa ke rumah sakit terdekat.
Namun sampai di rumah sakit, nyawa korban sudah tidak tertolong."Sementara, siswa satunya kini masih dirawat di rumah sakit," katanya. Lebih lanjut, Umar menyebut pihak kepolisian sudah mengumpulkan keterangan saksi-saksi terkait kejadian itu. Pihaknya juga sudah melakukan olah TKP tetapi belum bisa melanjutkan penyelidikan sebab keluarga korban sudah mencabut laporan."Keluarga korban tidak mau melanjutkan laporan, sehingga kami dari kepolisian juga tidak bisa melanjutkan proses penyelidikan," paparnya.
Dikatakan, pihak keluaga korban sudah menganggap kejadian tersebut sebagai musibah. Sehingga perwakilan pihak keluarga dan kepala desa di rumah korban, datang ke Polsek Cawas untuk mengurus surat pernyataan."Surat pernyataannya langsung dibikin oleh ayah korban," ungkapnya. Adapun jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Jenazah korban akan dimakamkan di pemakaman Desa Cawas pada Selasa (9/7/2024) siang ini.
Kejutan ultah yang semestinya menjadi momen bahagia telah berubah menjadi tragedi yang merenggut nyawa seorang remaja. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, dan pengingat akan pentingnya keselamatan dalam setiap aspek kehidupan.
Dengan menjaga keamanan dan keselamatan, terutama di lingkungan sekolah, agar kejadian tragis seperti ini tidak terulang di masa depan. Semoga semangat dan kenangan akan FN tetap diingat, dan tragedi ini dapat membawa perubahan positif dalam upaya menjaga keselamatan di sekolah.