Sumber foto: website

Ketua DPR Minta Maksimalkan Pengerahan Kapal TNI untuk Salurkan Bantuan Korban Erupsi Lewotobi

Tanggal: 15 Nov 2024 12:51 wib.
Ketua DPR RI, Puan Maharani menyerukan kepada Pemerintah untuk mengalihkan fokusnya pada proses bantuan evakuasi dan penyelamatan warga yang menjadi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Puan berharap agar proses evakuasi tersebut dapat dijalankan dengan maksimal.

"Saya turut berduka cita bagi para korban bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT, serta merasa prihatin bagi semua warga yang terdampak. Kami meminta Pemerintah untuk fokus dalam upaya evakuasi dan penyelamatan para korban serta memastikan kebutuhan dasar mereka tercukupi," kata Puan dalam keterangannya pada Kamis (14/11/2024).

Puan juga menekankan pentingnya pengerahan semua sumber daya, termasuk tim SAR di sekitar lokasi dalam proses evakuasi. Selain itu, dia juga meminta Pemerintah untuk memastikan kebutuhan dasar korban yang mengungsi terus tersedia, seperti persediaan air bersih, tempat tidur, makanan, minuman, obat-obatan, dan keperluan bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, dan menyusui.

"Mengingat medan yang sulit, Pemerintah perlu menggunakan berbagai sarana untuk evakuasi dan penyaluran bantuan, termasuk memaksimalkan kapal-kapal TNI," ujar Puan.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan bahwa pasukan TNI akan dikerahkan untuk memberikan tanggap darurat di lokasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Pasukan yang dikirimkan ke Flores sebelumnya juga telah berpartisipasi dalam membantu korban badai tropis Kristine di Filipina melalui Satuan Tugas (Satgas) Operasi Penanggulangan Bencana Kemanusiaan.

Selain penugasan pasukan, TNI juga akan bekerja sama dengan Kementerian Sosial, BNPB, Pemerintah Daerah, dan instansi terkait untuk mendirikan dapur lapangan dan menyediakan fasilitas kesehatan. Selain itu, Puan juga menyoroti peran kapal-kapal TNI dalam menyalurkan bantuan bagi korban erupsi.

"Manfaatkan jalur laut untuk penyaluran bantuan dan evakuasi karena lewat jalur udara masih sulit. Termasuk seperti yang dilakukan oleh Kapal Pelni saat membantu evakuasi wisatawan dari Labuan Bajo," tambahnya.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi setelah gunung tersebut mengalami peningkatan aktivitas vulkanik mulai dari Rabu (23/10) hingga Minggu (3/11). Hingga saat ini, erupsi masih terus terjadi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 2.000 meter di atas kawah. Dampak dari erupsi tersebut menyebabkan 9 orang tewas dan beberapa warga mengalami luka-luka.

Puan mendorong Pemerintah untuk menyiapkan posko bantuan yang lengkap bagi para warga terdampak. Mengingat sebagian warga yang mengungsi juga memiliki hewan ternak seperti sapi yang masih berada di rumahnya, Puan menegaskan pentingnya memastikan kebutuhan masyarakat yang mengungsi terakomodasi dengan baik.

"Pemerintah harus bisa memfasilitasi agar hak-hak warga terdampak erupsi dapat dipenuhi dengan baik. Secara khusus adalah hak keamanan dan kesehatan warga," paparnya.

Erupsi gunung juga bisa menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan atau ISPA bagi para pengungsi akibat terdampak abu vulkanik dan kekurangan masker. Oleh karena itu, Puan meminta pemerintah untuk segera mengirimkan bantuan melalui pesawat atau kapal TNI mengingat banyaknya pembatalan penerbangan komersial.

"Pemerintah harus mendata dengan detail apa saja yang kurang dan diperlukan oleh pengungsi agar bisa segera dipenuhi mengingat akses masuk ke NTT lewat penerbangan masih terkendala," tegas Puan.

Saat ini, jumlah pengungsi akibat bencana erupsi mencapai 11.553 orang yang tersebar di delapan titik pengungsian. Puan menekankan pentingnya perhatian terhadap kebutuhan masyarakat yang mengungsi dalam berbagai aspek, termasuk fasilitas kesehatan yang wajib ada di setiap posko pengungsian serta penanganan dari sisi psikologis warga dengan menyediakan fasilitator trauma healing.

Menurut Puan, untuk penanganan bencana jangka panjang, Pemerintah harus memitigasi infrastruktur yang diperlukan di wilayah rawan bencana. Hal ini meliputi pembangunan rumah tahan gempa bagi warga terdampak dengan kualitas yang baik.

"Sudah ada rencana tempat relokasi para pengungsi setelah erupsi mereda. Rumah tahan gempa yang akan dibangun untuk warga tentunya harus memiliki kualitas bagus dan tidak asal-asalan," pesan Puan.

Selain itu, Puan juga mendesak Pemerintah untuk memastikan hak pendidikan anak tetap terjamin. Pemerintah Flores Timur sendiri telah memerintahkan seluruh sekolah di wilayahnya untuk menerima para siswa pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

"Untuk memaksimalkan pelayanan pendidikan untuk anak-anak korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Pemerintah bisa memfasilitasi kehadiran tenaga pendidik di setiap titik pengungsian agar para siswa tidak tertinggal dalam pelajaran," jelasnya.

Puan juga memberikan instruksi kepada seluruh Anggota DPR RI yang berasal dari dapil yang wilayahnya terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk ikut membantu penanganan bencana. Para anggota dewan diminta berkolaborasi dengan stakeholder terkait untuk memastikan semua bantuan bagi korban dan fasilitas infrastruktur penting di sana tersedia dengan optimal.

"Anggota DPR RI dari dapil setempat diharapkan dapat bahu membahu dengan komponen lain untuk membantu warga sekitar," tutup Puan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved