Keterbatasan Tempat di SMP Negeri, Pemkot Tangerang Siapkan Sekolah Swasta Gratis, Benarkah?

Tanggal: 30 Jun 2025 10:18 wib.
Tahun ajaran 2025–2026 menjadi tantangan tersendiri bagi 21 ribu anak di Kota Tangerang, Banten, yang dipastikan tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah kursi yang tersedia di SMP Negeri setempat.

Dengan hanya 11 ribu kursi yang tersedia dari total 32 ribu siswa yang lulus dari tingkat Sekolah Dasar (SD) tahun ini, Pemkot Tangerang telah mengambil langkah proaktif untuk menangani masalah ini. Mereka menawarkan kuota sekitar 18 ribu kursi di 73 sekolah swasta dan madrasah tsanawiyah yang siap menerima siswa melalui program sekolah gratis. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi siswa-siswa yang tidak dapat diterima di SMP Negeri untuk tetap bersekolah.

Namun, situasi ini bukan tanpa kontroversi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa ada keterbatasan dalam implementasi kebijakan pendidikan ini. Dalam pernyataannya, Mu’ti menjelaskan bahwa meskipun program sekolah swasta gratis ini disiapkan, tidak ada terminologi “gratis” yang dapat digunakan secara tepat dalam konteks putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai pendidikan dasar, baik di lembaga negeri maupun swasta. 

Mendikdasmen juga menyebutkan bahwa saat ini belum ada keputusan final yang diambil oleh pemerintah mengenai putusan MK tersebut, dan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan instansi terkait lainnya untuk merumuskan langkah-langkah selanjutnya. Dalam diskusi ini, penting untuk menemukan solusi yang berkelanjutan agar pendidikan dapat diakses secara merata bagi seluruh siswa di Kota Tangerang. 

Dengan demikian, langkah yang diambil oleh Pemkot Tangerang terlihat sebagai upaya untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat, khususnya bagi keluarga yang tidak mampu, agar anak-anak mereka tetap mendapatkan pendidikan yang layak meskipun di luar sekolah negeri. Dalam jangka pendek, program sekolah gratis ini diharapkan dapat mengurangi jumlah siswa yang tidak bersekolah, tetapi tantangan yang lebih besar masih menanti, yaitu bagaimana menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved