Sumber foto: website

Kesaksian Warga Detik-Detik Gunung Marapi Meletus, Dentuman Kuat seperti Gempa

Tanggal: 27 Okt 2024 06:28 wib.
Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat kembali mengalami erupsi pada Sabtu (26/10/2024), terjadi dua kali pada siang dan sore hari. Letusan kedua disertai suara dentuman yang cukup keras hingga membuat warga di Bukittinggi berhamburan keluar rumah karena mengira ada gempa bumi. Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, mengeluarkan asap kelabu pekat membubung tinggi ke udara dengan ketinggian kolom abu letusan diperkirakan mencapai 1.000 meter.

Menurut kesaksian seorang warga Bukit Lampasa, Armen, suara dentuman letusan kedua terdengar sangat keras seperti gempa. Hal ini membuat warga khawatir karena Gunung Marapi sebelumnya tidak meletus dalam beberapa bulan terakhir. Letusan ini juga tercatat sebagai erupsi ketiga dalam bulan Oktober, dengan letusan sebelumnya terjadi pada 23 Oktober 2024 dalam dini hari.

Saat ini, Gunung Marapi memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut dan berada pada status waspada atau level dua di atas aktif normal. Setelah letusan pada Oktober ini, Gunung Marapi juga masih tercatat mengalami erupsi berupa puluhan kali hembusan vulkanik dangkal, vulkanik dalam, tektonik lokal, dan tektonik jauh. Sebagai tindakan pencegahan, warga dan pengunjung dilarang masuk dan beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah di puncak gunung.

Peristiwa ini memunculkan kekhawatiran terhadap potensi bahaya erupsi Gunung Marapi. Pos Pengamat Gunung Api Marapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa dua kali erupsi tersebut memiliki tinggi letusan masing-masing mencapai 800 meter dan 1.000 meter di atas puncak, dengan durasi letusan selama 1 menit 30 detik dan lebih dari 7 menit.

Erupsi Gunung Marapi juga mengakibatkan gangguan terhadap rutinitas sehari-hari masyarakat di sekitarnya. Terlebih lagi, potensi hujan abu dan asap dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia serta lingkungan sekitar. Untuk itulah, langkah-langkah penyuluhan dan evakuasi diperlukan agar masyarakat dapat lebih aware terhadap kondisi Gunung Marapi.

Meskipun saat ini tidak ada laporan terjadinya hujan abu akibat erupsi Gunung Marapi, namun penting untuk tetap waspada. Dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat sekitar, pihak berwenang perlu terus memantau aktivitas gunung secara intensif dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat.

Erupsi Gunung Marapi kali ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan potensi bahaya alam di sekitar kita. Upaya mitigasi bencana dan peningkatan kewaspadaan harus menjadi fokus utama agar dapat mengurangi resiko dampak negatif akibat letusan gunung berapi.

Seluruh pihak perlu bersatu demi menjaga keselamatan dan kesejahteraan bersama, serta tanggap terhadap perubahan-perubahan kondisi gunung yang dapat membahayakan kehidupan manusia. Dengan demikian, kita dapat bertindak dengan cepat dan tepat dalam menghadapi bencana alam yang tak dapat diprediksi. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved