Kereta Tanpa Rel Dicoba di IKN, Agustus 2024
Tanggal: 19 Jun 2024 20:20 wib.
Di tengah perkembangan teknologi transportasi yang semakin canggih, industri kereta api terus bergerak maju untuk berinovasi. Salah satunya adalah dengan uji coba kereta tanpa rel yang direncanakan akan dilakukan di IKN pada bulan Agustus 2024.
Kereta otonom tanpa rel (autonomous rail transit/ART) akan diuji coba di Ibu Kota Nusantara pada Agustus 2024."Itu adalah salah satu teknologi kereta api bertenaga baterai, dengan marka dan magnet saja," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Kereta ramah lingkungan itu berasal dari China dan uji coba sampai Desember 2024.
Kereta itu akan dioperasikan di kawasan Sumbu Kebangsaan Timur dan Sumbu Kebangsaan Barat, sedangkan tahap pembangunan rute akan dilakukan dalam dua fase."Satu set ART terdiri dari dua gerbong, dengan total kapasitas penumpang sebanyak 324 orang. Kecepatan operasionalnya 40 km/jam dan maksimal 70 km/jam," ujar Budi.
Pengembangan kereta tanpa rel memungkinkan perjalanan yang lebih cepat, aman, dan efisien. Dengan menggunakan sistem elektromagnetik, kereta dapat bergerak dengan kecepatan tinggi tanpa gesekan yang umumnya terjadi pada rel tradisional. Hal ini akan mempercepat waktu tempuh dan meningkatkan efisiensi transportasi.
Uji coba kereta tanpa rel di IKN juga menjadi perhatian utama bagi para ahli transportasi dan pengamat industri. Potensi penggunaan teknologi ini di Indonesia memiliki dampak besar pada pengembangan infrastruktur transportasi negara. Dengan keberhasilan uji coba, Indonesia dapat menjadi salah satu negara yang mengadopsi teknologi kereta tanpa rel sebagai bagian dari sistem transportasinya.
Selain itu, uji coba ini juga diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pengembangan industri manufaktur dalam negeri. Dengan adopsi teknologi canggih seperti kereta tanpa rel, Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan industri dalam negeri yang berfokus pada pembuatan dan perawatan kereta tanpa rel, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan daya saing Indonesia dalam persaingan global.
Tidak hanya itu, penggunaan kereta tanpa rel juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Dengan meminimalkan gesekan antara kereta dan rel, kereta tanpa rel dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon, sehingga berkontribusi pada upaya yang lebih besar dalam menciptakan transportasi yang ramah lingkungan.
Namun, tantangan yang mungkin dihadapi dalam pengembangan kereta tanpa rel adalah investasi yang diperlukan untuk infrastruktur dan adaptasi teknologi baru. Ini termasuk pembangunan jalur khusus untuk kereta tanpa rel dan pelatihan tenaga kerja terampil yang mampu merawat serta mengoperasikan kereta ini.
Dengan kesuksesan uji coba kereta tanpa rel di IKN, Agustus 2024, diharapkan teknologi ini dapat menjadi solusi modern bagi tantangan transportasi masa depan. Indonesia dapat menjadi salah satu pionir dalam mengadopsi teknologi ini, dan penggunaan kereta tanpa rel dapat menjadi langkah besar dalam mendorong kemajuan industri transportasi dalam negeri.
Dengan demikian, uji coba kereta tanpa rel di IKN pada bulan Agustus 2024 akan menjadi tonggak sejarah penting dalam transformasi industri transportasi di Indonesia. Kesuksesan uji coba ini akan membuka peluang baru dalam pengembangan infrastruktur, manufaktur, dan lingkungan, serta menandai langkah maju Indonesia dalam menghadapi masa depan transportasi yang lebih canggih dan efisien.