Sumber foto: mediaindonesia.com

Kereta Cepat Whoosh Dikabarkan Mengalami Kebocoran, KCIC Buka Suara

Tanggal: 13 Apr 2024 17:07 wib.
Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan lantai Kereta Cepat Whoosh yang basah oleh air. Video tersebut mengklaim menunjukkan kebocoran di sambungan gerbong 5 dan 6 dari kereta tersebut, yang diambil di Stasiun Tegalluar.

Menanggapi hal ini, General Manager (GM) Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), Eva Chairunisa, secara tegas membantah klaim tersebut. Menurutnya, kejadian tersebut terjadi akibat hujan deras pada Jumat, 12 April 2024. "Tidak ada kebocoran di kereta cepat Whoosh," ujar Eva kepada media, pada tanggal tersebut.

Eva menjelaskan bahwa air yang tampak masuk ke dalam kereta dalam video tersebut disebabkan oleh tampias air hujan yang disertai angin kencang. Saat kejadian di Stasiun Tegalluar, rangkaian kereta G 1234 sedang melayani proses naik penumpang.

"Kondisi yang terdampak oleh tampias air hujan terjadi pada kereta 1 dan kereta 6," ungkapnya.

Eva juga menambahkan bahwa KCIC selalu melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap kereta-kereta yang dioperasikan. Hal ini dilakukan guna memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang yang menggunakan layanan Kereta Cepat Whoosh.

Kabar mengenai kebocoran pada Kereta Cepat Whoosh pun menjadi perhatian publik, mengingat proyek kereta cepat ini merupakan salah satu proyek infrastruktur yang sangat diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat di Indonesia.

Data-data yang diperoleh menunjukkan bahwa pembangunan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) telah menelan biaya yang cukup besar. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), total biaya proyek pembangunan kereta ini mencapai 6,7 miliar dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp 94,7 triliun.

Selain itu, proyek ini juga menarik banyak perhatian karena melibatkan pihak asing, yakni China Railway Corporation (CRC), sebagai salah satu pihak dalam konsorsium pengembang infrastruktur kereta ini. Dalam proyek ini, pihak China turut memberikan teknologi terbaru dalam pengembangan kereta cepat.

Di samping itu, keberadaan Kereta Cepat Whoosh diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah yang dilaluinya, baik dari sisi pariwisata maupun perekonomian lokal. Dengan konektivitas yang lebih baik, diharapkan wilayah-wilayah yang dilalui oleh Kereta Cepat Whoosh dapat lebih mudah diakses, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah tersebut.

Melihat pentingnya proyek ini bagi mobilitas dan konektivitas masyarakat, maka menjaga kondisi dan kualitas dari kereta cepat ini menjadi hal yang sangat krusial. Hal ini tidak hanya berdampak pada pengalaman penumpang, namun juga memastikan keamanan dan kehandalan sistem transportasi yang ada.

Menjaga kualitas dan merawat kereta-kereta cepat seperti Kereta Cepat Whoosh merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, operator, dan pengguna layanan transportasi itu sendiri. Diharapkan, ke depannya, semua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan kereta cepat demi kebaikan bersama.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved