Kerahkan Anjing Pelacak, Polda Riau Gerebek Kampung Narkoba
Tanggal: 10 Nov 2024 05:38 wib.
Tim gabungan Polda Riau melakukan penyisiran di dua wilayah yang selama ini menjadi sarang para pengedar dan bandar narkoba di Pekanbaru. Dalam operasi ini, petugas juga mengerahkan anjing pelacak.
Pengegerebekan dilakukan di dua lokasi, Kampung Dalam dan Pangeran Hidayat. Selama operasi, dua orang berhasil diamankan. "Ada dua orang yang kita amankan dalam kegiatan ini," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Manang Soebeti, Sabtu (9/11/2024).
Dalam operasi ini, terlibat 48 personel Dit Reserse Narkoba Polda Riau, 1 Pleton dari Brimobda Polda Riau, 1 Pleton Satuan Sabhara Polda Riau, 1 ekor anjing (K-9), 10 Personil Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru, 4 personel Kanwil Bea Cukai Provinsi Riau, dan 2 ekor anjing (K-9).
Manang menjelaskan bahwa operasi ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu Subdit I dan 3 ke Kampung Dalam serta Subdit 2 dan 4 ke Pangeran Hidayat.
"Tim 1 melakukan penyisiran di Kampung Dalam dan menemukan dua orang laki-laki dengan gerak gerik mencurigakan, yaitu Anggi Nofrianto dan Sefrijaldi. Dari tes urine, keduanya ternyata positif mengonsumsi narkoba," tegasnya.
Sementara Tim 2 mengarah ke jalan Pangeran Hidayat dan menemukan 7 alat hisap shabu, 34 bungkus plastik bening besar, serta 9 bungkus plastik bening dan kaca pirek. Kedua wilayah ini dikenal sebagai tempat para bandar, pengedar, dan pemakai narkoba, atau yang dikenal sebagai "kampong narkoba".
Dalam upaya memberantas peredaran narkoba di Pekanbaru, mengerahkan anjing pelacak menjadi salah satu strategi yang efektif. Anjing pelacak dilatih untuk mengendus bau narkoba, membantu petugas dalam melacak lokasi-tempat yang dicurigai sebagai tempat persembunyian narkoba, serta menemukan barang bukti yang terkait dengan kasus penyalahgunaan narkoba.
Menurut data yang diperoleh, penggunaan anjing pelacak dalam operasi narkoba telah terbukti efektif dalam menemukan barang bukti dan membantu petugas kepolisian dalam mengungkap jaringan peredaran narkoba. Keberadaan anjing pelacak juga menjadi salah satu alat deteksi yang sulit diprediksi oleh para pelaku kejahatan. Dalam beberapa kasus, anjing pelacak telah membantu petugas kepolisian mengungkap jaringan peredaran narkoba yang sulit diakses oleh manusia.
Melalui operasi ini, Polda Riau menyampaikan komitmen yang kuat dalam memberantas peredaran narkoba di wilayahnya. Kegiatan penyisiran dan penggerebekan kampung narkoba merupakan bagian dari strategi yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan untuk memutus mata rantai peredaran narkoba di masyarakat. Selain itu, keberadaan anjing pelacak sebagai salah satu aset penegak hukum turut diapresiasi karena kontribusinya yang signifikan dalam menekan peredaran narkoba.
Dalam situasi yang semakin kompleks dan menantang dalam penegakan hukum terkait narkoba, Polda Riau berupaya untuk terus melakukan inovasi dan strategi yang efektif guna memberantas peredaran narkoba. Keberadaan anjing pelacak sebagai salah satu alat deteksi yang handal akan terus dimaksimalkan dalam setiap operasi untuk mengungkap jaringan peredaran narkoba yang meresahkan masyarakat.