Kepala Desa Klapanunggal Minta Maaf atas Surat Permintaan THR ke Perusahaan
Tanggal: 30 Mar 2025 22:31 wib.
Tampang.com | Kepala Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ade Endang Saripudin, akhirnya meminta maaf setelah surat permintaan tunjangan hari raya (THR) kepada perusahaan di wilayahnya viral di media sosial. Ia mengakui kesalahannya dan memastikan bahwa surat tersebut akan segera ditarik kembali.
"Saya mengaku salah dan memohon maaf atas beredarnya surat edaran dari desa kami yang meminta dana THR ke perusahaan," ujar Ade dalam sebuah video pernyataan pada Minggu (30/3/2025).
Ia juga meminta para pengusaha di Kabupaten Bogor untuk mengabaikan surat yang telah beredar.
"Saya akan menarik kembali surat imbauan tersebut dan sekali lagi memohon maaf kepada para pihak yang merasa kurang berkenan. Terima kasih," tambahnya.
Isi Surat yang Viral di Media Sosial
Sebuah foto surat permintaan THR dari Pemerintah Desa Klapanunggal tersebar luas di media sosial sejak Sabtu (29/3/2025). Surat yang memiliki nomor 100/III/2025 itu ditujukan kepada pimpinan perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah desa.
Dalam surat tersebut, pemerintah desa meminta dana THR secara sukarela untuk aparatur desa dengan total anggaran sebesar Rp 165 juta. Dana tersebut direncanakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
200 paket bingkisan THR
200 amplop berisi THR
200 paket kain sarung
200 paket konsumsi
Honor penceramah dan pembaca Al-Qur'an
Sewa sistem audio
Biaya tak terduga lainnya
Pada akhir surat, tertulis kalimat permohonan yang mengundang perhatian publik:
"Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuan ikhlas yang diberikan kami ucapkan terima kasih."
Respons Publik dan Langkah Selanjutnya
Viralnya surat tersebut memicu beragam reaksi dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan apakah permintaan THR ini sesuai dengan aturan yang berlaku atau justru membebani pihak perusahaan.
Menanggapi hal ini, Ade Endang menegaskan bahwa surat tersebut hanya bersifat imbauan, bukan paksaan. Namun, ia tetap mengakui kekeliruannya dan berjanji akan menarik kembali surat yang telah terlanjur tersebar.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan situasi segera mereda, dan para pihak yang merasa dirugikan dapat menerima permohonan maaf dari pihak desa.