Kepala BRIN Tanggapi Demo ASN: Penempatan Sementara dan Komitmen Optimalisasi Kinerja
Tanggal: 28 Mei 2025 20:17 wib.
Tampang.com | Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, angkat bicara menanggapi aksi demonstrasi sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menuntut pencopotan dirinya dari jabatan. Handoko menjelaskan bahwa para pegawai yang melakukan protes tersebut adalah ASN BRIN yang masih dalam status penempatan sementara, lantaran belum mendapatkan tempat di homebase kawasan BRIN.
"Para pegawai yang protes ini adalah pegawai BRIN yang berada di penempatan sementara, karena belum mendapatkan tempat di homebase kawasan BRIN," kata Laksana saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa (27/5/2025). Pernyataan ini memberikan konteks mengenai latar belakang aksi unjuk rasa yang berlangsung pagi tadi.
Handoko mengungkapkan bahwa sejak dibentuk pada tahun 2021, BRIN secara berkelanjutan telah melakukan integrasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berasal dari 38 Kementerian/Lembaga (K/L). Proses integrasi ini, menurutnya, melibatkan penyesuaian atau masa transisi yang memerlukan waktu.
Lebih lanjut, Laksana Tri Handoko menegaskan bahwa seluruh pegawai diberikan kebebasan untuk memilih formasi sesuai dengan kompetensi, kepakaran, dan minat mereka. Namun, mulai tahun 2025, ada kebijakan baru yang mewajibkan pegawai untuk bekerja di homebase unitnya masing-masing.
Handoko menyebutkan bahwa penempatan sementara yang dialami oleh para ASN tersebut terjadi karena beberapa faktor, seperti ketidaksesuaian kapasitas dan kompetensi, atau bahkan karena terkena hukuman disiplin.
"Sebagian besar dari mereka dalam proses untuk mutasi eksternal ke kementerian/lembaga lain maupun pemda," jelasnya, mengindikasikan bahwa ada solusi jangka panjang bagi para pegawai yang masih dalam penempatan sementara.
Handoko menekankan bahwa langkah-langkah ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab BRIN sebagai lembaga pemerintah yang dibiayai oleh publik. "Kami memastikan setiap ASN bekerja secara optimal sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan organisasi," ucap Laksana Tri Handoko, menegaskan komitmen BRIN terhadap efisiensi dan produktivitas.
Aksi demonstrasi para ASN BRIN sendiri berlangsung pada Selasa (27/5/2025) pagi tadi. Dilansir ANTARA, sekitar 20 pegawai ASN BRIN berkumpul di halaman Kantor BRIN, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, menyuarakan tuntutan mereka.
Selain menuntut pencopotan Laksana Tri Handoko dari jabatannya sebagai Kepala BRIN, para demonstran juga menyuarakan tuntutan pembatalan sistem pemetaan dan pengembalian para peneliti ke homebase masing-masing. Tuntutan ini mencerminkan keresahan sebagian pegawai terkait kebijakan internal BRIN.