Kepala BNPT Mendorong Peningkatan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Menjelang World Water Forum

Tanggal: 26 Apr 2024 13:44 wib.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel meminta jajarannya berpartisipasi mendukung pengamanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Bulan Mei 2024 mendatang.

Salah satu yang ditekankan kepada jajarannya adalah peningkatan penilaian asesmen sistem pengamanan lingkungan dan objek vital terhadap potensi aksi terorisme sebelum penyelenggaraan acara tersebut.

Menurut Komjen Rycko, kualitas penilaian asesmen BNPT perlu terus ditingkatkan ke depannya. Pasalnya, asesmen potensi aksi teror ini juga diperlukan untuk pengamanan objek vital nasional.

"Kualitas asesmen kita harus ditingkatkan," kata Kepala BNPT, menekankan pentingnya peningkatan kualitas asesmen sistem pengamanan.

Komjen Rycko juga menegaskan bahwa kegiatan asesmen tidak hanya berlaku pada kegiatan internasional, tetapi juga pada objek-objek vital maupun tempat-tempat publik lainnya.

BNPT telah melaksanakan assesmen pada tanggal 22 hingga 26 April 2024 di sejumlah venue WWF, termasuk di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Hotel Apurva Kempinski, Hotel The Stones, Bali International Convention Center (BICC), Hotel Sofitel Bali, dan Garuda Wisnu Kencana (GWK).

World Water Forum ke-10 fokus pada konsep "Water for Shared Prosperity". Pertemuan para pemimpin global akan membahas masalah air dan berupaya mencari solusi untuk meningkatkan pengelolaan air. Sebagai hasilnya, forum ini akan mengeluarkan sebuah Ministerial Declaration yang akan diikuti dengan proyek-proyek, inisiatif, dan tindakan bersama yang nyata.

Pengamanan acara internasional seperti World Water Forum tentu memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam mengantisipasi potensi aksi terorisme. Oleh karena itu, peningkatan kualitas asesmen sistem pengamanan yang diinstruksikan oleh Kepala BNPT merupakan langkah penting untuk mewujudkan keamanan dalam penyelenggaraan acara tersebut. Dengan memperhatikan aspek-aspek keamanan yang telah dievaluasi, upaya peningkatan kualitas asesmen ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih efektif terhadap lingkungan dan objek vital terhadap potensi aksi terorisme.

Selain itu, dalam asesmen tersebut, BNPT juga perlu mempertimbangkan berbagai risiko yang mungkin terjadi selama acara, seperti ancaman terorisme, gangguan keamanan, bahkan bencana alam. Dengan demikian, asesmen sistem pengamanan yang holistik perlu dilakukan untuk menyediakan perlindungan yang optimal selama acara berlangsung. Terlebih lagi, dalam konteks keamanan nasional, evaluasi asesmen ini juga akan berdampak pada upaya-upaya pencegahan terorisme serta peningkatan keamanan di objek-objek vital lainnya.

Dalam mendukung pengamanan World Water Forum, BNPT perlu bekerja sama dengan pihak terkait, seperti aparat keamanan, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya untuk melakukan koordinasi yang efektif. Hal ini penting untuk memastikan bahwa upaya pengamanan dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif, sehingga potensi ancaman dapat diminimalisir dengan optimal.

 Dengan demikian, peningkatan kualitas asesmen sistem pengamanan ini bukan saja menjadi upaya dalam mendukung pengamanan suatu peristiwa internasional, tetapi juga menjadi bagian dari upaya memperkuat peran Indonesia dalam mewujudkan keamanan dan kedamaian global.

 Oleh karena itu, peningkatan kualitas asesmen sistem pengamanan juga perlu disertai dengan dukungan dari berbagai pihak terkait, baik dalam penyusunan kebijakan keamanan, penguatan kapasitas, maupun implementasi tindakan-tindakan preventif.

Mendorong partisipasi jajaran BNPT dalam mendukung pengamanan World Water Forum bukan saja menjadi tugas penting, tetapi juga menjadi upaya nyata dalam mewujudkan keamanan dan stabilitas tidak hanya dalam skala nasional, tetapi juga dalam skala global yang lebih luas.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved