Sumber foto: website

Kemhan Kumpulkan Sopir Bus, Minta Keluarga Korban Tunjuk Pelaku Tabrak Lari

Tanggal: 29 Jul 2024 23:38 wib.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengadakan pertemuan dengan para sopir antar jemput penumpang (AJP) yang beroperasi di wilayah Jabodetabek di Stasiun Pengisian Bahan Bakar TNI (SPBT) Cawang, Jakarta Timur pada Senin (29/7/2024). Pertemuan ini diadakan dalam rangka konfrontasi antara para sopir AJP dengan korban tabrak lari bus Kemhan di Bekasi yang berinisial AS (33).

Hingga saat ini, pihak berwajib belum berhasil menemukan pelaku atau sopir yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Oleh karena itu, Kemhan meminta korban untuk menunjuk sopir yang diduga menjadi pelaku dalam kejadian tabrak lari tersebut.

Kejadian tersebut bermula di Jalan Pahlawan, Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Senin (22/7/2024) pukul 05.20 WIB. Ketika itu, AS yang sedang mengendarai sepeda motor baru saja menurunkan adik perempuannya di tepi jalan. Dia memberhentikan motor di pinggir jalan sebelum palang pintu perlintasan kereta api Bulak Kapal. Saat adiknya sedang menyeberang perlintasan, tiba-tiba bus berwarna hitam bertuliskan “Kemhan” menabrak motor AS. Bus tersebut melaju dari arah Perumnas 3 menuju Tol Timur atau BTC Mal.

Melihat kejadian tersebut, korban yang masih berada di motor berusaha mengejar bus dan meminta sopir untuk meminggirkan kendaraan. Namun, bukannya membantu, korban malah mendapat ancaman pemukulan meskipun dia sudah berusaha menjelaskan bahwa dirinya tunarungu.

Karena proses penyelidikan kasus tabrak lari ini masih berlangsung, Kemhan memutuskan untuk mengadakan konfrontasi antara para sopir dan korban secara tertutup. Proses konfrontasi tersebut dilakukan di Detasemen Polisi Militer Jaya 2/1.

AS bersama adiknya, YA (26), telah tiba di SPBT Cawang sekitar pukul 11.35 WIB. Keduanya menggunakan batik cokelat. Setelah melapor kehadiran pada pos jaga Kompleks Kemhan, keduanya langsung menuju salah satu sudut di dalam Kompleks Kemhan.

Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Edwin Sumanta juga menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya mencari informasi terkait bus kementeriannya yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut. "Terkait informasi tersebut, saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan satuan terkait untuk mencari fakta-fakta yang sebenarnya," ujar Edwin Sumanta.

Kemenhan berjanji akan memberikan informasi secara terbuka terkait kasus ini. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan keamanan dan kepatuhan dalam berlalu lintas di wilayah metropolitan seperti Jabodetabek.

Kasus tabrak lari ini menimbulkan keprihatinan di masyarakat. Oleh karena itu, pihak berwenang harus segera menemukan pelaku tabrak lari dan memberikan keadilan kepada korban. Penanganan kasus tabrak lari harus dilakukan secara transparan serta dengan melibatkan semua pihak terkait, termasuk keluarga korban dan organisasi sopir bus.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved