Kementerian Pariwisata Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kemajuan Pariwisata Nasional
Tanggal: 18 Agu 2025 08:37 wib.
Kementerian Pariwisata menjalin kerja sama strategis melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan empat kementerian dan lembaga negara untuk memperkuat sektor pariwisata nasional. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memperkuat pelaksanaan lima program unggulan Kemenpar, yakni Gerakan Wisata Bersih (GWB), Tourism 5.0, Pariwisata Naik Kelas, Event by Indonesia, dan pengembangan Desa Wisata. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga semangat bersama demi terwujudnya Indonesia yang lebih sehat, sejahtera, dan lestari.
Empat kementerian/lembaga yang terlibat adalah Badan Gizi Nasional (BGN), Badan SAR Nasional (Basarnas), Kementerian UMKM, dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Kerja sama dengan BGN difokuskan pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pendampingan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pelibatan desa wisata dalam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Program ini telah memberikan manfaat kepada 15 juta jiwa, dengan target memperluas cakupan hingga 20 juta penerima pada tahun ini, dan hingga akhir tahun diharapkan dapat menjangkau 82,9 juta penerima manfaat mulai dari ibu hamil hingga pelajar SMA.
Kolaborasi dengan Kementerian UMKM diarahkan untuk mengembangkan pariwisata berbasis ekonomi rakyat, memanfaatkan lebih dari 6.000 Desa Wisata sebagai pusat pertumbuhan UMKM. Dukungan meliputi akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan skema pendanaan lainnya, memperkuat pemasaran produk, hingga memfasilitasi investasi skala kecil dan menengah. Menteri UMKM Maman Abdurrahman optimistis bahwa fokus pengembangan UMKM di daerah wisata akan menghasilkan efek ekonomi yang berlipat ganda.
Bersama Basarnas, kerja sama difokuskan pada peningkatan keamanan dan keselamatan wisatawan melalui pelatihan pencarian dan pertolongan, pembangunan sistem komunikasi terpadu, hingga operasi penyelamatan di lokasi wisata. Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii menegaskan bahwa kesiapsiagaan ini sangat penting mengingat potensi wisata Indonesia yang luar biasa, namun tidak lepas dari risiko bencana alam. Menurutnya, menyelamatkan satu nyawa wisatawan merupakan bentuk investasi penting untuk masa depan Indonesia Emas.
Dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Kemenpar akan bekerja sama dalam pengembangan kebijakan dan program untuk pengelolaan destinasi berkelanjutan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, serta pengelolaan sampah di destinasi wisata. Wakil Menteri KLH Diaz Hendropriyono mengingatkan bahwa kebersihan masih menjadi tantangan utama yang dapat merusak citra destinasi dan mengurangi minat wisatawan. Ia berharap MoU ini menjadi sarana untuk memperkuat koordinasi, pertukaran informasi, dan pelaksanaan program nyata yang dapat mendorong pariwisata Indonesia tumbuh secara berkelanjutan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.