Kementerian Kebudayaan dan InJourney Bersinergi Membangun Tata Kelola Borobudur yang Berkelanjutan

Tanggal: 4 Agu 2025 11:40 wib.
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menjalin kerja sama dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), yang dikenal dengan nama InJourney, dalam upaya memperkuat tata kelola Candi Borobudur. Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk menjadikan Borobudur sebagai destinasi wisata budaya dan spiritual yang bukan hanya inklusif tetapi juga berkelanjutan. Dengan langkah ini, candi yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi diharapkan dapat berfungsi sebagai ruang hidup budaya yang melestarikan warisan bangsa.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa momen ini adalah peluang luar biasa untuk memajukan kebudayaan di Indonesia, khususnya dalam pengelolaan kompleks Candi Borobudur yang merupakan situs budaya kelas dunia. Dalam pernyataannya, Fadli menekankan pentingnya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan situs-situs yang dimiliki bangsa agar memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mengharapkan semua situs dapat dikelola secara optimal demi kesejahteraan masyarakat.

Nota kesepahaman yang telah ditandatangani mencakup beberapa aspek penting, di antaranya adalah pengelolaan kawasan cagar budaya, pengembangan sumber daya manusia, serta pertukaran data dan informasi. Semua ini ditujukan untuk mewujudkan konsep pengelolaan destinasi yang terintegrasi atau single destination management. 

Lebih jauh lagi, Fadli mengungkapkan bahwa pengelolaan yang efektif di Candi Borobudur dapat berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan dukungan penuh dari InJourney dalam pengelolaan pariwisata yang menyeluruh, kawasan Borobudur akan mengedepankan aspek edukasi, pengalaman autentik, dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Salah satu inisiatif menarik yang muncul dari kerja sama ini adalah program "Borobudur Sunrise". Program yang dimulai sejak pukul 4 pagi ini memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menyaksikan keindahan matahari terbit dari puncak Candi Borobudur. Dengan demikian, pengalaman spiritual dan budaya bisa disatukan dalam satu momen yang sangat mendalam dan berarti.

Direktur Utama InJourney, Maya Watono, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan. Kerja sama ini memungkinkan adanya skema pengelolaan kawasan yang mendorong tanggung jawab kolektif terhadap warisan dunia, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya.

Dony Oskaria, COO Danantara Indonesia, menambahkan bahwa Candi Borobudur sebagai salah satu ikon pariwisata Indonesia harus terus dipromosikan secara global. Dalam konteks pengelolaan destinasi, Dony menjelaskan bahwa pihaknya telah mengubah indikator kinerja utama (KPI) untuk InJourney dalam mengelola kompleks Candi Borobudur. Mereka tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan dan dampak ekonomi bagi masyarakat di sekitar kawasan yang megah ini. Dengan dukungan dari Kementerian Kebudayaan, kolaborasi ini diharapkan menghasilkan pengelolaan yang lebih efektif dan efisien melalui penerapan single authority management.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved