Kemenpar Umumkan 15 Peserta Terpilih Program WISH Gastronomi untuk Dongkrak Pariwisata Naik Kelas
Tanggal: 13 Agu 2025 09:43 wib.
Kementerian Pariwisata resmi mengumumkan 15 pelaku industri pariwisata, yang terdiri dari agen perjalanan dan operator tur, sebagai peserta terpilih dalam program Wonderful Indonesia Scale-up Hub (WISH) Paket Tur Gastronomi. Program ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk menghadirkan konsep Pariwisata Naik Kelas, yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas industri pariwisata dari berbagai sisi. Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dalam keterangan pers di Jakarta pada Minggu, menyampaikan ucapan selamat sekaligus apresiasi kepada seluruh peserta yang berhasil lolos seleksi, seraya berharap inisiatif ini dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan sektor pariwisata, khususnya dalam bidang kuliner. Ia menegaskan bahwa program ini sejalan dengan kebijakan nasional, di mana peningkatan mutu pariwisata harus mencakup pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengembangan produk wisata yang berkualitas, hingga strategi promosi yang efektif.
Asisten Deputi Pengembangan Usaha dan Akses Permodalan Kemenpar, Hanifah Makarim, menjelaskan bahwa para peserta yang terpilih telah melalui proses seleksi ketat. Dari total 105 pendaftar, hanya 15 yang berhasil lolos setelah melalui tahapan kurasi oleh tim kurator. Penilaian dilakukan untuk memastikan setiap calon peserta memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam pengembangan paket wisata gastronomi yang kreatif, berdaya saing, dan memiliki potensi pasar yang jelas. Peserta terpilih ini nantinya akan memperoleh berbagai bentuk dukungan, mulai dari pendampingan intensif, pelatihan inovasi, fasilitasi promosi, keikutsertaan dalam pameran dan kampanye digital, hingga masuk dalam katalog digital Wisata Kuliner Indonesia 2025.
Selain itu, mereka juga akan difasilitasi untuk mendapatkan akses pasar dan peluang kemitraan strategis yang dapat membuka jalan menuju pertumbuhan usaha yang lebih besar. Hanifah menegaskan bahwa program WISH dihadirkan bukan hanya untuk meningkatkan kapasitas pelaku industri, tetapi juga untuk menciptakan ekosistem usaha pariwisata yang sehat, saling mendukung, dan berkelanjutan. Dengan demikian, para pelaku industri diharapkan tidak hanya mampu bertahan di tengah persaingan, tetapi juga berkembang menjadi pemain utama di pasar global.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenpar, Rizki Handayani, menambahkan bahwa inisiasi program ini lahir sebagai jawaban atas tantangan yang dihadapi pelaku pariwisata, mulai dari keterbatasan akses pembiayaan hingga pemanfaatan teknologi yang belum optimal. Menurutnya, keberagaman produk dan layanan pariwisata Indonesia membutuhkan pelaku usaha yang mampu memetakan pasar secara tepat, memahami tren, serta mengembangkan produk sesuai keinginan wisatawan. WISH diharapkan mampu mendorong terciptanya inovasi produk yang tidak hanya menyasar pasar yang sudah ada, tetapi juga mampu membuka segmen baru yang tertarik pada pengalaman wisata yang unik dan segar.
Rangkaian program WISH sendiri tidak hanya berfokus pada gastronomi, tetapi juga mencakup dua kategori lain, yaitu Wellness Tourism yang mengutamakan wisata untuk kesejahteraan fisik dan mental, serta Marine Tourism yang berfokus pada potensi wisata bahari. Ketiga kategori ini menjadi andalan dalam strategi Kemenpar untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia yang memiliki beragam daya tarik.
Dari 15 peserta yang berhasil terpilih untuk kategori gastronomi, beberapa di antaranya adalah Sekolah Seniman Pangan di Jambi, Desa Wisata Terong di Bangka Belitung, Wisata Kreatif Jakarta di DKI Jakarta, Jejak Rasa Nusantara di Yogyakarta, Yok Kita Tour Khatulistiwa di Kalimantan Barat, serta Cengkeh Afo dan Gamalama Spices di Maluku Utara. Keberagaman asal peserta ini mencerminkan kekayaan kuliner Nusantara yang tersebar di berbagai daerah, yang diharapkan dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Menteri Pariwisata menutup keterangannya dengan optimisme bahwa program ini akan menjadi wadah bagi para pelaku industri untuk berkembang dan berkolaborasi. Ia berharap setiap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat merek, memperluas pasar, dan menciptakan pengalaman wisata kuliner yang mampu meninggalkan kesan mendalam bagi wisatawan, sehingga pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kreatif dan citra positif pariwisata Indonesia di mata dunia.
Kalau mau, aku bisa buatin juga versi storytelling-nya biar lebih “ngena” kayak feature di majalah travel, lengkap dengan deskripsi suasana dan kisah di balik para pesertanya. Itu bakal bikin artikelnya jauh lebih hidup. Mau aku buatkan?