Sumber foto: google

KemenKopUKM Fasilitasi Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah Secara Mandiri

Tanggal: 16 Jul 2024 17:24 wib.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki meyakini pembangunan pabrik minyak makan merah tidak bakal merugi karena sudah terintegrasi dari perkebunan, produksi (pabrik), hingga beredar di pasaran dengan mendapatkan izin edar.

"Jangan takut tidak laku, karena sudah banyak pengusaha yang mendengar tentang minyak makan merah ini. Di antaranya, pengusaha asal Malaysia," ujar MenKopUKM Teten Masduki, pada acara peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik kelapa sawit dan minyak makan merah di KUD Sumber Makmur, Desa Bukit Gajah, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Jumat (12/7).

Bahkan, kata Teten, pemerintah sudah menetapkan bahwa keberadaan pabrik minyak makan merah hanya dimiliki koperasi, bukan oleh usaha besar."Oleh karena itu, penting bagi koperasi untuk mengelola pabrik secara profesional," tegas Teten. Teten menegaskan, pihaknya akan melakukan pelatihan dan pendampingan bagi koperasi agar mampu mengelola pabrik secara profesional."Kalau ada pengurus yang memiliki kemampuan profesional, silakan. Kalau tidak ada, rekrut dari luar," ujar Teten.

Intinya, Teten menginginkan eksistensi pabrik minyak makan merah harus kompetitif."Jadi kita harus menyiapkan SDM yang baik dan kompeten dalam mengelola pabrik," ujar Teten. Teten juga berharap pabrik minyak makan merah milik koperasi ini menjadi sarana petani sawit untuk naik kelas."Jangan jadi petani terus, tapi harus sudah menjadi industriawan," ujar Teten.

Teten mengakui, selama ini kehidupan para petani sawit sudah cukup baik dari hasil penjualan tandan buah segar (TBS)."Tingkat kehidupan petani akan lebih meningkat lagi jika sudah mampu mengolah menjadi produk hilir," kata Teten.

Teten optimis pembangunan pabrik minyak makan merah di Pelalawan ini bakal rampung tak lebih dari empat bulan saja."Pembiayaannya bakal didukung dana bergulir dari LPDB KUMKM. Saya yakin ini tidak akan macet, karena pasti produknya kompetitif, dan kita buat ini secara terintegrasi, dari kebun sampai pasarnya," kata Teten.

Dari sisi kesehatan, Teten menegaskan, minyak makan merah memiliki kandungan vitamin E dan A yang tinggi, sehingga nilai gizinya sangat baik untuk pengentasan stunting."Sudah teruji sehat dan khasiatnya," ujar Teten.

Potensi Besar Sawit di Provinsi Riau

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Pelalawan H Zukri menyatakan, potensi sawit di Provinsi Riau, terutama Pelalawan sangat besar. Oleh karena itu, Bupati berharap pembangunan pabrik kelapa sawit dan minyak makan merah yang dikelola koperasi bisa lebih dari satu."Kami akan mencari koperasi yang mandiri dan sehat seperti KUD Sumber Makmur ini, yang selalu mendapat penghargaan agar bisa membangun 2-3 lagi pabrik minyak makan merah," kata Zukri.

Dengan semakin banyaknya dibangun pabrik minyak makan merah, Bupati Pelalawan meyakini kejadian minyak goreng langka di tanah air tidak akan terulang lagi.

Sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan program ini, KemenkopUKM terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program fasilitasi ini. Dengan demikian, diharapkan program ini mampu memberikan manfaat yang maksimal bagi para pelaku usaha kecil menengah di sektor minyak makan merah dan mampu menjadikan mereka lebih mandiri dalam mengembangkan bisnis mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved