Kemenkes Mendorong Kesadaran Pentingnya Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
Tanggal: 28 Okt 2024 18:15 wib.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja. Hal ini juga didukung oleh kampanye kebijakan berbasis risiko, khususnya terkait kesehatan mental.
Menurut dr. Puspita Tri Utami dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, isu kesehatan mental merupakan suatu fenomena yang kompleks, dan penting untuk disadari oleh masyarakat. Dalam arti lebih luas, kesadaran akan kesehatan mental juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh komunitas Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo), dr. Puspita juga menegaskan bahwa kesehatan mental memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas, hubungan sosial, serta kualitas hidup seseorang. Namun, masih banyak orang yang mengabaikan pentingnya menjaga kesehatan mental dan menganggapnya sebelah mata.
Pihak Kementerian Kesehatan menekankan bahwa edukasi dan kesadaran mengenai kesehatan mental, serta upaya untuk mengurangi stigma terhadap kondisi mental, merupakan langkah berarti dalam mengurangi risiko kesehatan mental.
Di sisi lain, dr. Felosofa Fitriya, seorang pakar kesehatan publik dan ahli kesehatan dan keselamatan kerja (K3), menyoroti pentingnya mengidentifikasi serta mengelola faktor risiko yang dapat memicu gangguan mental di lingkungan kerja. Faktor-faktor seperti tekanan pekerjaan yang berlebihan, kurangnya kejelasan peran, serta minimnya dukungan dari manajemen dapat berkontribusi dalam meningkatkan risiko gangguan mental di tempat kerja.
Menurut Ketua Masindo, Dimas Syailendra, menekankan bahwa diskusi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, peneliti, dan praktisi kesehatan, merupakan langkah penting dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk memperhatikan risiko kesehatan mental di lingkungan kerja. Dampak dari masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan stres, memiliki potensi besar untuk menghambat produktivitas masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pendekatan pengurangan risiko yang komprehensif diperlukan, meliputi intervensi kebijakan, edukasi, dan dukungan psikologis.
Sebagai negara yang sedang dalam tahap pembangunan, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja menjadi krusial. Hal ini karena kesehatan mental yang terjaga dengan baik akan berdampak positif pada produktivitas dan kesejahteraan yang pada akhirnya akan mendukung tercapainya visi pembangunan jangka panjang Indonesia.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama antara pihak pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di lingkungan kerja. Peningkatan fasilitas kesehatan mental di tempat kerja, pelatihan manajemen terkait kesehatan mental, serta pembentukan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Selain itu, dukungan pemerintah terhadap program-program pendidikan dan kampanye mengenai pentingnya kesehatan mental di lingkungan kerja juga menjadi kunci dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah ini.
Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental di lingkungan kerja tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, namun juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung produktivitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.