Kemendikbud Perkuat Kurikulum Digital di Sekolah, Fokus pada Literasi Data dan Etika Siber

Tampang.com | Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi memperluas kurikulum digital di sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Pembaruan ini menekankan pentingnya literasi data dan etika siber sebagai bagian dari pembentukan generasi digital yang kritis dan bertanggung jawab.

Fokus pada Literasi Digital Sejak Dini
Kemendikbud menyebut bahwa pendidikan digital bukan sekadar penggunaan perangkat, tetapi pemahaman menyeluruh terhadap data, keamanan informasi, dan etika berinternet. Kurikulum baru akan mulai diterapkan secara bertahap mulai tahun ajaran depan di jenjang SD hingga SMA.

Siswa akan dikenalkan pada keterampilan analisis data sederhana, identifikasi informasi hoaks, hingga tanggung jawab dalam berinteraksi di ruang digital.

“Anak-anak harus siap menghadapi dunia digital, bukan hanya sebagai pengguna, tapi juga sebagai warga digital yang cerdas,” ujar Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen dalam acara peluncuran modul kurikulum.

Pelatihan Guru dan Kolaborasi dengan Komunitas Teknologi
Untuk mendukung implementasi, Kemendikbud menggandeng komunitas teknologi dan startup edutech dalam menyusun materi serta melatih guru di berbagai daerah. Pelatihan ini difokuskan pada integrasi literasi digital ke dalam pelajaran konvensional seperti Bahasa Indonesia, IPS, dan Matematika.

Pemerintah juga menyiapkan sistem penilaian baru yang menekankan pada kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, serta sikap etis di dunia maya.

Tanggapan Positif dari Sekolah dan Orang Tua
Kebijakan ini mendapat sambutan hangat dari banyak pihak, terutama sekolah di kota besar yang sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran berbasis teknologi. Orang tua juga menyambut baik materi etika digital, mengingat banyaknya kasus penyalahgunaan media sosial di kalangan pelajar.

Kemendikbud menargetkan seluruh sekolah negeri dan swasta sudah mengadopsi kurikulum digital secara penuh dalam dua tahun mendatang.