Kemenag Ungkap Aturan Baru Arab Saudi Bikin Jemaah Haji Sulit Masuk Mekkah
Tanggal: 20 Mei 2025 22:36 wib.
Tampang.com | Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, mengungkap bahwa aturan pemerintah Arab Saudi tahun ini jauh lebih ketat terkait penyelenggaraan ibadah haji. Salah satu poin penting adalah hanya jemaah yang memiliki kartu nusuk dan yang didampingi oleh syarikah—perusahaan resmi penyelenggara haji—yang bisa lolos memasuki Mekkah.
“Tahun ini akses ke Mekkah sangat sulit, bahkan sangat ketat. Selain kartu nusuk, satu-satunya jalur yang bisa meloloskan jemaah adalah melalui syarikah,” terang Hilman saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Hilman menambahkan, meski tahun lalu jemaah relatif lebih mudah masuk ke Mekkah, akses ke Masjidil Haram tetap penuh tantangan. Dengan mekanisme kartu nusuk dan syarikah, pemerintah berusaha memastikan jemaah benar-benar terdaftar dan didampingi dengan baik.
“Karena itu, kami menahan keberangkatan beberapa jemaah agar bisa masuk ke Mekkah melalui syarikah yang resmi,” ujarnya.
Saat ini, ada delapan syarikah Arab Saudi yang resmi menangani jemaah haji dari Indonesia. Namun, pada gelombang pertama, masih ditemukan kloter-kloter yang terpisah dan bahkan tercampur antara syarikah yang berbeda.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, meminta pemerintah mengevaluasi sistem pengelompokan jemaah dengan model syarikah tersebut. Menurutnya, sistem ini tidak boleh memisahkan jemaah dengan pasangan atau pendamping mereka selama berada di Tanah Suci.
“Kami ingin kloter jemaah tetap utuh, dan pemerintah harus melakukan koordinasi agar gelombang kedua bisa berjalan lebih baik,” kata Marwan.