Sumber foto: website

Kelakuan Abdul Gani Kasuba Terus Dibongkar: Kirim Duit ke Mahasiwi Cantik hingga Rp52 Juta

Tanggal: 28 Jul 2024 11:10 wib.
Setiap detail kelakuan eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK) terus terungkap di meja persidangan. Selain sering membawa perempuan muda ke hotel, AGK yang saat itu telah berusia 72 tahun diam-diam mengirim uang puluhan juta kepada mahasiswi cantik yang juga bekerja sebagai pegawai bank di Maluku Utara.

   Pada persidangan yang berlangsung pada Kamis, 25 Juli 2024, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan Wiwin Nurlinda Tan, seorang mahasiswi yang juga bekerja di Bank Maluku. Wiwin mengakui bahwa ia pernah menerima uang puluhan juta dari AGK. Uang tersebut dikirim diam-diam sebanyak tujuh kali dengan nominal antara Rp10 juta hingga Rp5 juta, dengan total mencapai Rp52 juta.

Sementara itu, Abdul Gani Kasuba, mantan Gubernur Maluku Utara, diketahui telah menghabiskan dana sebesar Rp3 miliar untuk mengajak wanita ke hotel. Ia memesan wanita melalui seorang kontraktor bernama Eliya, dan memberikan sejumlah uang kepada wanita yang dia pesan untuk memenuhi keinginannya. Eliya sering mengantarkan puluhan wanita untuk bertemu dengan Abdul Gani di berbagai hotel mewah, seperti Hotel Bidakara, Swiss-Belhotel Jakarta, dan Hotel Bela di Ternate.

Harta kekayaan Abdul Gani Kasuba sendiri memiliki estimasi mencapai Rp6,4 miliar, seperti yang tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Kekayaan AGK tersebar di berbagai tempat, termasuk pada kepemilikan tanah.

   Kelakuan AGK yang terungkap ini menjadi bukti dari pola perilaku tidak pantas seorang pejabat negara, terlebih sebagai seorang mantan Gubernur. Tindakan yang melanggar norma-norma etika dan hukum semacam ini harus diungkap dan dihukum agar sebagai pelajaran bagi pejabat negara lainnya agar tidak terjerumus dalam perilaku yang sama.

   Penyidikan lebih lanjut atas tindakan korupsi dan perilaku tidak pantas ini perlu dilakukan untuk menegakkan keadilan sesuai hukum yang berlaku. Menyelidiki asal-usul uang yang dikirim kepada mahasiswi serta memeriksa keterlibatan pihak lain dalam perbuatan tersebut merupakan langkah penting dalam menyelesaikan kasus ini.

Dari sisi sosial, pengungkapan kasus ini juga dapat menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya moralitas, kewajaran, dan kewaspadaan terhadap tindakan tidak pantas dari pejabat publik. Pendidikan terkait kesadaran anti-korupsi dan etika publik perlu ditingkatkan, agar tidak ada lagi pejabat negara yang terjerumus dalam perilaku yang merugikan negara dan masyarakat.

   Dalam menegakkan moralitas dan hukum, peran lembaga anti-korupsi dan penegak hukum seperti KPK sangat penting. KPK perlu mendapatkan dukungan yang kuat dari pemerintah maupun masyarakat dalam melakukan tugasnya untuk memberantas korupsi dan perilaku tidak pantas di lingkungan pemerintahan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved