Sumber foto: Unsplash

Kejar Pembangunan Bandara IKN, Menhub Minta Modifikasi Cuaca

Tanggal: 14 Jul 2024 20:40 wib.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mempercepat pembangunan Bandara Ibu Kota Negara (IKN) di wilayah Kalimantan Timur. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, tantangan terbesar pembangunan Bandara IKN adalah hujan yang terjadi terus-menerus di wilayah Kalimantan Timur.

Alhasil, Budi Karya menginstruksikan modifikasi cuaca untuk terus ditingkatkan dalam beberapa bulan ke depan, agar pembangunan bandara IKN menjadi optimal. "Dari pembicaraan saat rapat dan pengalaman yang saya alami sendiri di lapangan, tantangan terbesar dalam pembangunan infrastruktur di IKN adalah cuaca.

Perlu diketahui, curah hujan di wilayah Kalimantan Timur cukup tinggi dalam satu bulan terakhir, bahkan hanya delapan hari cuaca cerah. Oleh karena itu modifikasi cuaca menjadi keharusan," ujarnya dalam keterangan resminya, Minggu (14/7). Budi Karya menjelaskan, dari total 30 hari, terhitung hanya 8 hari yang cerah di kawasan IKN. Jika kondisi ini terus terjadi, kata dia, target pembangunan sejumlah fasilitas Bandara IKN berpotensi mundur dari rencana awal. BMKG telah melakukan upaya modifikasi cuaca dan umumnya berhasil mengurangi intensitas hujan.

"Saya minta modifikasi cuaca di wilayah Kalimantan Timur dapat ditingkatkan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan. Saya berharap langkah ini dapat menunjang percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan IKN secara keseluruhan. Mohon doa dari seluruh rakyat Indonesia agar berbagai upaya yang dilakukan dapat membuahkan hasil terbaik," jelasnya. Budi mengungkapkan, dalam kunjungannya ke proyek pembangunan Bandara IKN, Ia meninjau beberapa titik, salah satunya gedung terminal bandara. Menurutnya, progres pembangunan di lokasi ini secara umum sudah baik dan bisa terus dimaksimalkan.

"Jalan akses menuju bandara sudah bisa dilalui. Pekerjaan lain yang saat ini juga tengah dilaksanakan meliputi pemasangan plafon hingga mekanikal elektrikal," ucapnya. Selain itu, Ia juga menerangkan, pembangunan landasan pacu fungsional Bandara IKN untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia diupayakan hingga 2.200 meter. Adapun pengerjaan landasan pacu oleh Kementerian PUPR ini dilakukan dengan sangat baik, sesuai prosedur, dan dipastikan telah memenuhi keamanan berstandar internasional.

"Saya mengapresiasi Pak Menteri PUPR beserta jajaran dan para pekerja yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan proyek bandara ini. Kontribusi ini amat sangat berarti bagi kemajuan negeri," tuturnya. Terkait curah hujan yang tinggi di kawasan IKN, Budi Karya mendapatkan penjelasan lengkap dari Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui video conference yang dilakukan dari rumah dinasnya di IKN.

Diungkapkan Dwikorita, sejak tanggal 1 Juni 2024 sampai 12 Juni 2024 dikala Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) belum diterapkan, kejadian hujan terus terjadi di IKN. Kemudian setelah ada penerapan TMC, tanggal 14 Juni 2024 sampai tanggal 16 Juni 2024 praktis tidak ada hujan. Akan tetapi, pada tanggal 7 Juli 2024, sebenarnya sudah ada peringatan dini tentang fenomena Madden Julian Oscillation, yakni semacam anomali cuaca yang notabene sudah terprediksi beberapa hari sebelumnya. "Memang tampaknya dengan anomali yang sangat kuat, ini (hujan) tidak bisa ditanggulangi," pungkas Dwikorita. 

Menindaklanjuti masalah ini, Budi Karya Sumadi berinisiatif untuk berkoordinasi dengan BMKG serta lembaga-lembaga terkait lainnya untuk merencanakan strategi yang lebih matang dalam mengatasi tantangan cuaca yang dihadapi dalam proyek pembangunan Bandara IKN. Pasalnya, pembangunan infrastruktur yang memadai merupakan kunci utama dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Dalam hal ini, Bandara IKN menjadi proyek yang sangat strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga menegaskan bahwa badai cuaca ekstrem yang terjadi merupakan fenomena alam yang tidak bisa diprediksi dengan sempurna. Namun, dengan terus mengembangkan teknologi modifikasi cuaca dan melakukan koordinasi yang baik antar lembaga terkait, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem ini dapat diminimalisir dalam proses pembangunan Bandara IKN dan juga kegiatan-kegiatan lainnya di wilayah Kalimantan Timur.

Dalam konteks ini, modifikasi cuaca menjadi sebuah solusi dalam meminimalisir hambatan-hambatan yang terjadi akibat cuaca ekstrem, seperti hujan terus-menerus, yang dapat mengganggu kelancaran proyek pembangunan. Sehingga, upaya-upaya modifikasi cuaca menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan kelancaran pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan Bandara IKN.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Budi Karya Sumadi juga melakukan pertemuan dengan lintas sektor terkait, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dalam menindaklanjuti perkembangan proyek pembangunan Bandara IKN. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani dampak cuaca terhadap proyek pembangunan besar seperti Bandara IKN.

Pemerintah sebagai pengelola pembangunan Bandara IKN perlu memastikan bahwa infrastruktur ini dibangun dan beroperasi dengan standar tinggi dan dapat melayani kebutuhan transportasi udara di wilayah tersebut. Oleh karena itu, koordinasi yang baik antara Kemenhub, BMKG, dan Kementerian PUPR dalam mengatasi tantangan cuaca menjadi sangat penting untuk menjamin keberhasilan pembangunan ini.

Dalam garis besar, upaya-upaya modifikasi cuaca yang dilakukan Kemenhub bersama dengan lembaga terkait lainnya sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia. Pembangunan Bandara IKN memiliki dampak yang luas, baik dari sisi perekonomian, konektivitas, maupun pembangunan wilayah. Sehingga, dalam menghadapi tantangan cuaca yang signifikan di wilayah tersebut, modifikasi cuaca merupakan langkah yang strategis guna memastikan kelancaran pembangunan Bandara IKN serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved