Sumber foto: Kompas.com

Kejaksaan Agung Turunkan Intelijen untuk Cegah Aksi Premanisme

Tanggal: 17 Mei 2025 21:52 wib.
Tampang.com | Kejaksaan Agung (Kejagung) akan mengerahkan instrumen intelijen guna mencegah maraknya aksi premanisme yang akhir-akhir ini semakin mengganggu ketertiban masyarakat. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, mengonfirmasi rencana tersebut di kompleks Kejagung, Jakarta, Jumat (16/5/2025).

Langkah ini diambil setelah mendapat perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang prihatin atas berbagai insiden premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas), termasuk pemukulan petugas keamanan di Kramat Jati dan pembakaran mobil polisi di Depok, yang melibatkan Ketua GRIB Jaya Harjamukti.

Harli menjelaskan, intelijen Kejagung selama ini tidak hanya berperan dalam penegakan hukum, tapi juga difokuskan pada fungsi pencegahan. Ke depan, intel akan semakin diintensifkan untuk menyosialisasikan pentingnya kesadaran hukum kepada masyarakat luas melalui tagline “Kenali Hukum Jauhi Hukuman”.

Program sosialisasi ini akan melibatkan berbagai pihak, seperti Polri, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), serta tokoh masyarakat, adat, dan pemuda, agar pengaruh positifnya bisa menjangkau hingga ke daerah-daerah.

“Kami ingin memperkuat pemahaman masyarakat agar sadar akan hukum sehingga praktik premanisme yang meresahkan warga dan pelaku usaha bisa ditekan,” ujar Harli.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo merasa resah dengan aksi premanisme yang dilakukan oleh ormas tertentu. Prasetyo menyatakan bahwa tindakan tersebut berpotensi menghambat investasi dan mengganggu stabilitas keamanan serta ketertiban masyarakat.

Presiden Prabowo telah melakukan komunikasi intensif dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk mencari solusi, termasuk melakukan pembinaan terhadap ormas agar tidak mengganggu iklim usaha dan keamanan nasional.

“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Jika sampai masuk ranah tindak pidana serius, tentu akan dievaluasi secara ketat,” tutur Prasetyo.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved