Sumber foto: google

Kecewa Tak Lolos PPDB, Orang Tua Parkir Mobil Depan Gerbang Seharian

Tanggal: 13 Jul 2024 09:07 wib.
Satu unit mobil Toyota Fortuner melakukan aksi tutup akses jalan menuju SMPN 1 Cibinong. Usut punya usut, aksi tersebut dilakukan pemilik kendaraan karena anaknya tidak diterima di SMPN 1 Cibinong. Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo menjelaskan, pihaknya sudah melaksanakan kegiatan pengamanan evakuasi kendaraan yang menutup pintu masuk SMPN 1 Cibinong dibantu Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor.

Mobil milik anggota salah satu ormas itu sebelumnya menghalangi akses keluar-masuk orang maupun kendaraan dari SMPN 1 Cibinong, Jalan Mayor Oking, Kelurahan Ciriung. Mobil itu sudah dipindahkan petugas ke lokasi yang tidak mengganggu lalu lintas kendaraan di pintu masuk sekolah. Kompol Waluyo menjelaskan, mobil itu sengaja diparkir di depan pintu masuk, karena pengemudi berinisial D yang juga anggota ormas itu kecewa karena anaknya tidak diterima di SMPN 1 Cibinong. "Alasannya sengaja memarkirkan kendaraannya tersebut agar pihak sekolah mencari dan berkunjung ke rumahnya, karena dekat dengan sekolah," katanya.

Parkir mobil di depan gerbang sekolah seharian, selain menjadi bentuk protes, juga dapat menjadi gangguan bagi proses belajar-mengajar di sekolah. Mobil-mobil yang diparkir di lokasi tersebut dapat menghambat akses masuk dan keluar sekolah, mengganggu lalu lintas, dan bahkan mengganggu keamanan lingkungan sekolah. Hal ini tentu saja tidak diinginkan oleh pihak sekolah maupun pihak lain yang terkait.

Namun, penting untuk dipahami bahwa parkir mobil di depan gerbang sekolah bukanlah solusi yang tepat untuk menyikapi kekecewaan terkait PPDB. Sebaiknya, orang tua dan anak harus mencari solusi yang lebih baik untuk menangani kekecewaan tersebut. Salah satunya adalah dengan berdiskusi secara bijak dengan pihak sekolah untuk mencari pemahaman mengenai proses seleksi PPDB dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

Selain itu, pihak sekolah juga perlu memperhatikan masalah ini dengan serius. Mereka harus mempertimbangkan apakah sistem seleksi PPDB yang digunakan sudah benar-benar adil dan transparan. Apabila terdapat kekurangan dalam proses seleksi, pihak sekolah harus memperbaiki sistem tersebut agar tidak menimbulkan kekecewaan yang berlebihan di kalangan orang tua dan calon siswa.

Kekecewaan terkait hasil PPDB adalah hal yang wajar, namun tindakan parkir mobil di depan gerbang sekolah seharian bukanlah solusi yang tepat. Penting bagi kita untuk mencari solusi yang lebih baik dan bijak untuk menyelesaikan masalah ini. Hal ini tidak hanya akan menguntungkan pihak sekolah dan orang tua, namun juga akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa-siswa yang ada. Semoga masalah ini dapat diselesaikan dengan baik demi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved