Sumber foto: Google

Kebijakan Pemerintah Mengatasi Inflasi, Dampaknya pada Daya Beli Masyarakat di Indonesia

Tanggal: 10 Mei 2025 08:24 wib.
Tampang.com | Inflasi menjadi salah satu tantangan besar dalam perekonomian Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, angka inflasi di Indonesia terus meningkat, terutama disebabkan oleh lonjakan harga barang kebutuhan pokok. Hal ini mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Apa saja kebijakan pemerintah untuk menanggulangi inflasi, dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari?

Inflasi di Indonesia dan Dampaknya pada Ekonomi
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia pada tahun 2023 tercatat mencapai 6,1%, lebih tinggi dari target inflasi yang ditetapkan pemerintah, yaitu 3±1%. Lonjakan harga bahan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan daging, menjadi faktor utama penyebab inflasi. Kondisi ini langsung berdampak pada daya beli masyarakat, yang semakin tertekan akibat harga barang yang terus merangkak naik.

“Inflasi yang tinggi memang memberikan dampak langsung pada daya beli masyarakat. Harga barang yang terus naik membuat masyarakat semakin kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Agus, seorang ekonom di Jakarta.

Kebijakan Pemerintah Mengatasi Inflasi
Untuk mengatasi inflasi yang tinggi, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan, seperti kebijakan moneter yang diatur oleh Bank Indonesia (BI), penurunan suku bunga acuan, dan pengawasan harga barang kebutuhan pokok. Selain itu, pemerintah juga berupaya mengurangi ketergantungan terhadap impor barang-barang tertentu dengan meningkatkan produksi dalam negeri.

Bank Indonesia juga aktif melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga bahan pokok, serta meningkatkan cadangan pangan nasional. Namun, meskipun ada upaya-upaya tersebut, inflasi masih menjadi masalah yang sulit untuk diatasi dalam waktu singkat.

“Bank Indonesia memiliki peran penting dalam mengatur kebijakan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Namun, stabilitas harga juga bergantung pada kebijakan fiskal pemerintah dan produksi dalam negeri yang memadai,” tambah Agus.

Dampak Inflasi pada Daya Beli Masyarakat
Inflasi yang terus berlangsung berpengaruh langsung terhadap daya beli masyarakat. Masyarakat, terutama yang berpenghasilan tetap, merasakan penurunan kualitas hidup akibat harga barang yang semakin tinggi. Mereka harus lebih bijak dalam mengelola keuangan, bahkan melakukan pengorbanan dalam pengeluaran sehari-hari.

“Bagi keluarga dengan pendapatan menengah ke bawah, kenaikan harga barang kebutuhan pokok sangat terasa. Mereka terpaksa mengurangi konsumsi barang yang tidak terlalu penting untuk memenuhi kebutuhan utama,” ungkap Sri, ibu rumah tangga di Surabaya.

Selain itu, masyarakat juga harus mengurangi pengeluaran untuk sektor-sektor lain, seperti pendidikan dan kesehatan, yang seharusnya menjadi prioritas. Hal ini dapat berisiko menurunkan kualitas hidup dalam jangka panjang.

Kebijakan yang Perlu Ditingkatkan
Para ekonom mengatakan bahwa pemerintah harus terus memantau perkembangan inflasi dan mengevaluasi kebijakan yang diterapkan. Beberapa langkah yang dianggap perlu dilakukan antara lain memperkuat sistem distribusi pangan, mengurangi hambatan perdagangan antar daerah, serta meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Pemerintah harus lebih proaktif dalam menangani masalah distribusi barang, agar tidak ada kelangkaan yang menyebabkan lonjakan harga. Selain itu, penguatan sektor pertanian dan industri dalam negeri akan membantu mengurangi ketergantungan pada impor,” jelas Agus.

Mendorong Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Selain kebijakan pengendalian inflasi, pemerintah juga perlu fokus pada peningkatan pendapatan masyarakat agar daya beli tetap terjaga. Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak program-program peningkatan keterampilan dan wirausaha, serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang berkualitas.

“Pendapatan yang tidak meningkat sesuai dengan laju inflasi akan terus menurunkan daya beli. Oleh karena itu, perlu ada kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, baik melalui sektor formal maupun informal,” kata Sri, yang juga aktif dalam usaha mikro.

Arah Ekonomi Indonesia ke Depan
Dengan inflasi yang menjadi masalah utama, pemerintah Indonesia harus terus berupaya agar perekonomian tetap stabil. Meskipun inflasi terkendali, sektor-sektor lain, seperti ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi, juga harus diperhatikan untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Pemerintah harus mempertimbangkan kebijakan yang lebih holistik, yang tidak hanya mengendalikan inflasi, tetapi juga mendukung peningkatan pendapatan masyarakat. Semua kebijakan ini harus berjalan beriringan agar perekonomian Indonesia bisa tumbuh secara inklusif,” tegas Agus.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved