Sumber foto: Google

Kebijakan Mudik dan Persiapan Idul Fitri di IKN: Work From Anywhere hingga Progres Masjid Negara

Tanggal: 23 Mar 2025 10:20 wib.
Tampang.com | Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025, kebijakan mudik bagi pegawai Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pekerja konstruksi di kawasan tersebut menjadi perhatian. Meskipun IKN masih dalam tahap pembangunan, sejumlah aturan telah disiapkan untuk memastikan kelancaran aktivitas pegawai dan pekerja di tengah suasana Lebaran.

Fleksibilitas Mudik bagi Pegawai Otorita IKN

Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin, mengonfirmasi bahwa pegawai Otorita IKN tidak mendapatkan fasilitas mudik gratis dari pemerintah. Sebagai gantinya, mereka diberikan kebebasan untuk menyesuaikan jadwal mudik masing-masing sesuai kebutuhan.

"Kalau pegawai Otorita IKN gak difasilitasi mudik gratis. Itu masing-masing, sesuai kebutuhan," ujar Alimuddin, Sabtu (22/3/2025).

Untuk mendukung kelancaran pekerjaan selama masa mudik, sebagian pegawai Otorita IKN akan menjalani sistem Work From Anywhere (WFA). Sementara itu, bagi yang masih bertugas di lokasi, aktivitas tetap berjalan normal karena kondisi lalu lintas di IKN tidak sepadat kota-kota besar seperti Jakarta.

Mudik bagi Pekerja Konstruksi Bergantung Kebijakan Perusahaan

Berbeda dengan pegawai Otorita IKN, jadwal mudik pekerja konstruksi di IKN bergantung pada kebijakan masing-masing kontraktor. Hingga saat ini, terdapat 2.200 pekerja yang terlibat dalam penyelesaian pembangunan Tahap I periode 2022-2024.

"Kalau pekerja konstruksi itu tergantung dari perusahaan kontraktor tempat mereka bekerja," jelas Alimuddin.

Progres Pembangunan Masjid Negara IKN

Salah satu perhatian utama menjelang Idul Fitri adalah kesiapan Masjid Negara IKN, yang direncanakan sebagai pusat ibadah utama di kawasan ibu kota baru. Namun, karena progres pembangunan baru mencapai 53,1 persen, pelaksanaan salat Idul Fitri 2025 kemungkinan belum bisa digelar di masjid ini.

Masjid Negara IKN dirancang memiliki daya tampung hingga 50.000 jemaah, dua kali lipat dari kapasitas awal yang hanya 25.000 jemaah. Peningkatan kapasitas ini merupakan usulan dari Kurator IKN saat itu, Ridwan Kamil.

Secara keseluruhan, pembangunan masjid ini berada di atas lahan 32.125 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 61.596 meter persegi. Masjid ini juga dilengkapi dengan bangunan komersial setinggi dua lantai dan bangunan penunjang satu lantai.

Kesimpulan

Mudik bagi pegawai Otorita IKN dilakukan secara mandiri tanpa fasilitas khusus, sementara pekerja konstruksi mengikuti kebijakan perusahaan masing-masing. Meski Masjid Negara IKN belum bisa digunakan untuk salat Id tahun ini, pembangunan terus dikebut agar bisa beroperasi untuk ibadah di masa mendatang. Dengan kebijakan yang fleksibel dan persiapan yang matang, perayaan Idul Fitri di IKN diharapkan tetap berjalan lancar dan nyaman bagi semua pihak.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved