Sumber foto: website

Kebakaran Toko Sembako di Koja Diduga Akibat Korsleting Listrik

Tanggal: 23 Sep 2024 05:35 wib.
Sebuah kebakaran terjadi di sebuah toko sembako di kawasan Pasar PD Pasar Jaya, Pasar Rawa Badak, Kelurahan Rawabadak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada Selasa sore (19/9/2024). Kebakaran tersebut diduga disebabkan oleh korsleting listrik.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, memberikan informasi terkait kejadian tersebut. Kebakaran dilaporkan pada pukul 17.39 WIB oleh seorang warga bernama Tamrin yang langsung datang ke lokasi.

Menurut Satriadi Gunawan, petugas kebakaran merespons dengan cepat dengan mengerahkan lima unit pemadam kebakaran dari Sektor Koja. Mereka tiba di lokasi pada pukul 17.42 WIB dan langsung memulai operasi pemadaman pada pukul 17.44 WIB. Proses pemadaman berjalan lancar, di mana api berhasil dilokalisir pada pukul 17.53 WIB dan proses pendinginan selesai pada pukul 18.00 WIB. Operasi pemadaman sepenuhnya selesai pada pukul 18.05 WIB dengan total pengerahan 11 unit dan 55 personel.

Dengan respon cepat dan efektif dari pihak pemadam kebakaran, situasi dapat segera dikendalikan dan tidak meluas ke bangunan lain di sekitarnya.

Satriadi Gunawan menduga bahwa kebakaran tersebut terjadi akibat korsleting listrik. Saat kejadian, toko tersebut sudah tutup dan pemiliknya mendapat informasi dari petugas parkir tentang adanya kebakaran di dalam toko. Upaya pemadaman awal menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) oleh petugas keamanan tidak membuahkan hasil.

Dalam menanggapi kejadian ini, Gulkarmat DKI Jakarta juga menyampaikan pentingnya pencegahan kebakaran di area pasar dan toko. Mereka mengimbau agar para pemilik toko maupun pasar untuk memeriksa secara berkala instalasi listrik di tempat usaha masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya korsleting listrik yang dapat menyebabkan kebakaran. Selain itu, pemilik toko juga diimbau untuk memasang alat pemadam api yang sesuai dan mudah diakses dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

Dari kejadian ini, para pelaku usaha di lingkungan pasar diharapkan lebih memperhatikan faktor keamanan, termasuk pemeriksaan rutin terhadap instalasi listrik dan kelengkapan peralatan pemadam kebakaran. Selain itu, kerjasama antara pemilik usaha, petugas keamanan, dan pihak terkait dalam mengantisipasi serta menanggulangi kebakaran juga menjadi hal penting.

Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran dan kesiapan dalam menanggulangi keadaan darurat harus menjadi prioritas bagi setiap pemilik usaha, terutama yang beroperasi di lokasi dengan risiko kebakaran tinggi seperti pasar dan toko-toko yang berada di area padat penduduk.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kebakaran di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2023, BPS mencatat terjadi 89.034 kejadian kebakaran, meningkat dari tahun sebelumnya yang terdapat 85.620 kasus kebakaran. Tentunya hal ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak terkait, baik pemerintah maupun masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan dari risiko kebakaran.

Dalam hal ini, pemilik usaha di lingkungan pasar atau toko-toko perlu terus meningkatkan pemahaman serta kewaspadaan terhadap faktor-faktor pemicu kebakaran. Langkah-langkah preventif seperti pemeriksaan instalasi listrik secara berkala, pemasangan peralatan pemadam api yang memadai, serta pelatihan penanggulangan kebakaran bagi karyawan menjadi hal yang sangat penting.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved