Kebakaran RS Tiara Bekasi, Pasien dan Petugas Panik Berhamburan Keluar Gedung
Tanggal: 22 Des 2024 17:30 wib.
Rumah Sakit (RS) Tiara di Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi mengalami kebakaran yang mengakibatkan kepanikan dan keramaian saat pasien dan petugas berhamburan keluar gedung. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (21/12/2024) sekitar pukul 13.00 WIB, dan video rekaman memperlihatkan suasana ketegangan saat evakuasi pasien dan keluarga mereka.
Humas Rumah Sakit Tiara Kebalen, Rudi, mengungkapkan bahwa kebakaran pertama kali terjadi di ruang administarsi lantai 1. Meskipun pihak rumah sakit telah memastikan kondisi normal sebelum kejadian, penyebab pasti dari kebakaran tersebut masih belum dapat dipastikan. Menurut Rudi, kebakaran tersebut tidak disebabkan oleh korsleting listrik karena seluruh sistem listrik berfungsi normal. Meskipun demikian, api berasal dari ruang administrasi yang masih belum diketahui penyebabnya.
Rudi menjelaskan bahwa kebakaran tersebut telah berhasil dipadamkan setengah jam setelah kejadian, dan kondisi telah di pastikan kembali aman. Pasien-pasien yang dievakuasi berhasil kembali ke ruang perawatan mereka. Dia menekankan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun kerugian materi hanya terbatas pada tiga printer komputer yang hangus terbakar.
Menurut data terbaru, Rumah Sakit Tiara Kebalen telah beroperasi selama 20 tahun dan memiliki jumlah pasien rata-rata sebanyak 500 orang setiap bulannya. Pada saat kebakaran terjadi, tercatat bahwa sedang ada 300 pasien yang tengah dirawat di RS tersebut. Dengan kondisi pasien yang umumnya sedang sakit atau dalam pemulihan, kejadian kebakaran secara tidak terduga tentu saja meningkatkan ketegangan dan kecemasan bagi pasien dan keluarga mereka.
Pihak berwenang setempat, seperti Pemadam Kebakaran dan Kepolisian, juga turut hadir untuk mengevakuasi dan mengendalikan situasi. Hal ini menunjukkan pentingnya kerja sama dan koordinasi antara instansi terkait dalam menghadapi bencana atau kejadian darurat di tempat umum seperti rumah sakit.
Kebakaran di rumah sakit bukan hanya memberikan dampak secara fisik, tapi juga psikologis bagi para pasien dan petugasnya. Pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit tentu saja sudah dalam kondisi rentan, dan kepanikan akibat bencana seperti kebakaran dapat memperburuk kondisi fisik maupun psikologis pasien.
Rudi, selaku humas rumah sakit, menggarisbawahi perlunya peningkatan kesadaran akan keamanan dan keselamatan di lingkungan rumah sakit. Meskipun pihak rumah sakit telah menjalankan protokol keamanan dan evakuasi pasien yang telah terencana, kejadian tersebut menunjukkan adanya kebutuhan untuk terus memperbaiki sistem keamanan dan rencana tanggap darurat dalam menghadapi situasi darurat seperti kebakaran.
Kejadian kebakaran di Rumah Sakit Tiara Kebalen juga harus dijadikan pembelajaran bagi rumah sakit lainnya, baik dalam pengelolaan keamanan gedung maupun persiapan menghadapi bencana. Diperlukan peninjauan kembali terhadap sistem keamanan dan penilaian risiko secara menyeluruh untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.
Kejadian ini juga menjadi momentum bagi pihak terkait, seperti Dinas Kesehatan, untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pengawalan terhadap standar keamanan rumah sakit. Hal ini perlu dilakukan agar kejadian serupa dapat dicegah, dan pasien serta petugas rumah sakit dapat merasa aman dalam menjalani proses perawatan di tempat tersebut.
Semua pihak, baik pemerintah, rumah sakit, maupun masyarakat, perlu bekerja sama dalam menjaga keamanan dan keselamatan di tempat pelayanan kesehatan. Pencegahan dan penanganan bencana harus menjadi perhatian utama dalam upaya menjaga integritas dan keamanan pasien serta petugas medis. Kepedulian dan kesadaran bersama akan keamanan rumah sakit harus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya bencana yang tidak diinginkan seperti kebakaran di masa mendatang.