Sumber foto: google

KCIC Ungkap Alasan Penumpang Bawa Pulang Bantal Canggih Whoosh

Tanggal: 29 Jul 2024 23:16 wib.
PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) telah memberikan penjelasan mengenai alasan dari sejumlah penumpang yang membawa pulang bantal Whoosh. Alasan dari para penumpang tersebut bermacam-macam, ada yang tidak sengaja membawa pulang bantal tersebut, namun tidak sedikit juga yang mengaku secara sengaja mengambil bantal tersebut.

Menurut General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, dalam keterangannya di Stasiun Tegalluar seperti yang dilaporkan oleh detikfinance pada Senin (29/7), dari data telepon yang mereka kumpulkan, terdapat berbagai alasan dari para penumpang untuk membawa pulang bantal Whoosh. Beberapa penumpang mengakui bahwa mereka sengaja mengambil bantal tersebut, sementara yang lain mengklaim bahwa mereka tidak sengaja membawa bantal tersebut. "Ada yang terbawa, tidak sengaja, segala macam," Eva menjelaskan. "Ada yang mengakui (mengambil). Mengakui, dan ya ada yang enggak sengaja, oh kemasukan (ke tas) atau apa."

Namun demikian, para penumpang yang terlibat telah mengembalikan bantal-bantal tersebut. Eva juga menegaskan bahwa mereka tidak akan dimasukkan ke dalam daftar hitam atau blacklist. "Ke depannya bahkan kalau misalnya sampai tidak bisa mengembalikan dan lain-lain, tentunya akan kita proses secara hukum. Sebenarnya kalau sanksinya itu kan pengerusakan fasilitas publik, ataupun bisa juga mencuri. Nah, itu nanti sesuai dengan proses hukum yang berlaku," tegasnya.

Berdasarkan catatan yang dihimpun hingga bulan Juli 2024, KCIC mencatat enam kejadian bantal yang hilang dari kursi Whoosh. Eva menjelaskan bahwa semua kasus ini dapat ditelusuri melalui 44 kamera pengawas (CCTV) yang tersebar di setiap rangkaian kereta. Setelah mendapatkan data penumpang yang membawa pulang bantal Whoosh, KCIC langsung menghubungi para penumpang tersebut. "Setelah terdata langsung kami hubungi dan mereka beritikad baik mengembalikan. Jadi tidak sampai kami proses secara hukum," jelasnya.

Eva juga menjelaskan bahwa fasilitas bantal yang disediakan di setiap kursi kereta Whoosh bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama perjalanan. Bantal tersebut tersedia di sandaran kursi kelas premium ekonomi di rangkaian kereta cepat Whoosh.

Kejadian terakhir kehilangan bantal Whoosh terjadi pada 11 Juli lalu di dalam kereta Whoosh nomor G1247 dengan rute Halim - Tegalluar. Saat kereta berhenti di stasiun terakhir, petugas pelayanan di atas kereta melakukan pemeriksaan kebersihan dan barang yang tertinggal. "Didapati satu buah kursi premium Economy di kereta nomor 6 tidak dilengkapi bantal kepala. KCIC langsung menindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan CCTV dan penelusuran data penumpang," ungkap Eva.

Eva menambahkan bahwa tindakan melepas atau mengambil bantal dari kursi kereta dapat berakibat pada kerusakan fasilitas serta menurunkan kenyamanan penumpang lainnya yang ingin menikmati fasilitas tersebut. Kehilangan bantal pada kursi kereta juga mengakibatkan KCIC harus melakukan pengadaan dan penggantian bantal yang hilang, sehingga terjadi pengeluaran biaya operasional tambahan. "Bantal ini juga didesain dengan spesifikasi khusus yang memiliki teknologi tinggi. Bantal serta kursi penumpang memiliki bahan yang tahan api sehingga dalam keadaan darurat, berbagai potensi bahaya dapat diminimalisir. Meskipun kecil, kejadian ini cukup merugikan perusahaan dan penumpang lainnya," tegas Eva.

Dari pernyataan Eva, kita dapat melihat bahwa kasus ini tidak hanya mengganggu pihak perusahaan, tetapi juga mengganggu kenyamanan penumpang lainnya. Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan memiliki dampak, bahkan tindakan yang dianggap remeh sekalipun. Oleh karena itu, kita perlu memahami bahwa menjaga fasilitas umum adalah tanggung jawab bersama untuk menikmati keindahan serta kenyamanan dari fasilitas tersebut. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih memperhatikan dan menghargai fasilitas-fasilitas umum yang ada.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved