Sumber foto: Google

Kasus Lingkungan Menggantung, Industri Terus Menyumbang Polusi! Apa Solusinya?

Tanggal: 7 Mei 2025 19:47 wib.
Tampang.com | Kasus polusi yang ditimbulkan oleh sektor industri sering kali berlarut-larut tanpa solusi nyata. Terlepas dari berbagai upaya hukum dan kebijakan yang digulirkan pemerintah, kerusakan lingkungan terus berlanjut. Sektor industri tetap menjadi penyumbang terbesar dalam masalah ini, dengan dampak yang terasa di banyak daerah.

Penyelesaian Kasus Lingkungan Masih Sering Tertunda
Menurut data KLHK, lebih dari 80% kasus pelanggaran lingkungan yang dilaporkan sejak 2023 masih belum mendapat keputusan hukum yang jelas. Banyak kasus besar yang melibatkan perusahaan-perusahaan industri besar yang sering kali menggunakan kekuatan ekonomi untuk memperlambat proses penyelesaian hukum.

"Kasus polusi udara di Jakarta, misalnya, sudah bertahun-tahun tanpa resolusi yang jelas. Industri terus beroperasi, sementara dampaknya semakin buruk," ujar Rudi, seorang aktivis dari WALHI.

Kebijakan yang Tidak Tegas pada Industri
Meskipun ada regulasi yang mengatur tentang standar emisi dan pengelolaan limbah, sering kali kebijakan ini tidak ditegakkan dengan serius. Banyak perusahaan yang memilih untuk membayar denda daripada melakukan perubahan besar dalam proses produksi mereka.

Menurut Dr. Agus Santoso, pakar kebijakan lingkungan dari Universitas Indonesia, kebijakan pengawasan yang lemah dan kurangnya penegakan hukum membuat industri merasa aman untuk terus merusak lingkungan.

Industri Ramah Lingkungan Belum Menjadi Prioritas
Hanya sebagian kecil perusahaan yang mulai berinvestasi pada teknologi ramah lingkungan. Sebagian besar industri masih mengutamakan keuntungan jangka pendek ketimbang keberlanjutan. Bahkan sektor-sektor besar seperti tekstil, energi, dan manufaktur masih mendominasi kontribusi polusi.

"Industri sering kali lebih memilih beroperasi dengan cara yang lebih murah meskipun merusak lingkungan," tambah Anita, pengelola organisasi non-pemerintah di bidang lingkungan.

Solusi: Penguatan Penegakan Hukum dan Insentif untuk Industri Hijau
Beberapa pakar lingkungan mendorong agar pemerintah lebih keras dalam menegakkan aturan lingkungan dan memberikan insentif bagi perusahaan yang menerapkan prinsip ramah lingkungan. Program seperti ini sudah banyak diterapkan di negara-negara maju dan terbukti dapat mengurangi polusi secara signifikan.

"Jika ada insentif yang cukup, perusahaan akan beralih ke teknologi yang lebih bersih," kata Agus Santoso.

Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, namun keberanian untuk melakukan reformasi dalam kebijakan industri bisa menjadi langkah awal. Tanpa perubahan nyata dari sektor industri, kerusakan lingkungan akan semakin memperburuk kualitas hidup generasi mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved