Karya Lukis Terbaru SBY: Suara Kemanusiaan dalam Kelekatan Perang
Tanggal: 26 Jun 2025 12:10 wib.
Akun Instagram @aniyudhoyono baru-baru ini menampilkan lukisan terbaru karya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Presiden Republik Indonesia ke-6, yang menunjukkan kepedulian mendalam atas tragedi kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik perang. Dalam karya ini, SBY berusaha untuk menyoroti dampak dari perang yang sering kali mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Melalui unggahan yang diposting pada tanggal 24 Juni 2025, SBY menyampaikan harapannya untuk menciptakan kesadaran mengenai kondisi mengerikan yang ditimbulkan oleh perang. Dalam tulisan pendukung, dinyatakan bahwa lukisan tersebut merupakan luapan emosi, kepedulian, dan harapan sang mantan presiden untuk melihat akhir dari kekerasan yang menyengsarakan umat manusia. “SBY melukis tragedi kemanusiaan akibat perang. Ini merupakan ekspresi hati, kepedulian, dan harapan SBY agar perang yang menyengsarakan kehidupan manusia secara ekstrem bisa dihentikan,” bunyi pesan tersebut. Hasilnya, unggahan ini mendapat sambutan positif dari lebih dari 2.700 pengguna internet, menunjukkan pergerakan reaksi yang luar biasa dari masyarakat.
Karya SBY diciptakan di atas kanvas berukuran 350 x 250 cm, yang memberi dirinya kebebasan untuk bereksplorasi dengan teknik seni yang lebih beragam. Menurut Bambang Asrini, seorang kurator seni, lukisan-lukisan SBY tidak hanya menggunakan cat minyak atau akrilik pada kanvas, tetapi juga memadukan berbagai media di antaranya kertas karton dan papan bertuliskan teks-teks yang menggugah. Hal ini menciptakan kemungkinan eksplorasi baru dalam seni kontemporer, di mana SBY mampu meleburkan dua dimensi dengan pengalaman tiga dimensi yang menakjubkan.
Lukisan tersebut dipenuhi dengan warna merah dan biru yang mengisyaratkan kesedihan, serta latar belakang kelabu yang melambangkan suasana kelam. Di dalamnya, terdapat gambaran seperti kepulan asap atau dentuman rudal, mempertegas kesan tragedi yang ingin ditampilkan. Melalui penggambaran ini, SBY berperan ganda sebagai seorang negarawan sekaligus seniman yang menunjukkan kepeduliannya terhadap penderitaan yang dialami akibat perang, terutama di kawasan Timur Tengah yang masih bergolak hingga kini.
“Secara keseluruhan, lukisan SBY menyediakan sebuah komposisi visual yang kaya akan simbol-simbol, mengaitkan berbagai elemen yang mengundang emosi penontonnya. Imej reruntuhan gedung dan ledakan misil menciptakan atmosfer memunculkan rasa kengerian,” papar Bambang lebih lanjut. Ia juga menyampaikan bahwa elemen teks dan gambar dalam lukisan tersebut saling melengkapi dan menguatkan pesan yang terkandung di dalamnya. “Gambaran puing-puing kota merefleksikan pesan yang jelas: STOP WAR! Dan secara simbolis mengarah pada bendera dengan logo PBB,” tambahnya.
Sejak 2022, SBY telah beberapa kali mengedepankan tema perang serta refleksi tentang keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan, menciptakan karya-karya yang menarik perhatian dan menggugah pemikiran masyarakat. Melalui lukisan-lukisannya, SBY tidak hanya mengungkapkan jiwa seniman, tetapi juga kepedulian mendalam terhadap kondisi sosial dan kemanusiaan yang ada di sekelilingnya, mengajak kita semua untuk merenungkan makna di balik setiap goresan kuasnya.